Isi Surat Wasiat Mahasiswa Unnes yang Tewas Gantung Diri di Kos Semarang

SEMARANG, ditphat.net – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (INES) gantung diri di asramanya di Desa Sekaran, Kecamatan Gunjati, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ketua RT setempat Surtman mengatakan, pelajar tersebut ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis, 3 Oktober 2024 pukul 18.00 dini hari.

Selain itu, berdasarkan keterangan tetangga kamar kos, korban dikenal sebagai orang yang tidak suka bersosialisasi, yaitu tertutup. Menurutnya, biasanya hanya suara permainan yang terdengar dari kamar tidur korban.

Sumber: ditphat.net.co.id/Andrew Tito

“Kami jarang berkomunikasi,” lapor tvOnenews.

Penghuni kos mengaku sangat sedih mendengar kabar meninggalnya para korban. Mereka tak menyangka korban akan memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kabar bunuh diri pun tersebar di media sosial. Misalnya X (Twitter) menerbitkan surat wasiat yang ditulis oleh korban sebelum ia mengakhiri hidupnya. Surat tersebut dibubuhi tanda tangan korban dan tulisan “September 2024”.

Isi surat wasiat korban adalah sebagai berikut:

“Kepada orang tua yang kusayang (aneh kalau aku bilang sayang malah lari-lari dan langsung bunuh diri)”

“Terima kasih sudah membesarkanku selama 20 tahun ini, terima kasih atas cintamu, maaf harus membalas cintamu dengan ini.”

“Untuk orang lain yang menyayangiku, seperti Kak Annie dan yang lainnya, kalau ada. Terima kasih untuk semuanya, kamu memang yang terbaik”

“Semoga kamu sukses. Tak perlu menangis karena aku produk gagal yang harus ditangisi. Lepaskan saja rasa benci dan marah, atau kamu senang sumber masalahnya akhirnya hilang? Ha.”

“Tolong benci aku seumur hidupku, maaf sudah membuatku malu,

“Saya minta maaf karena telah bunuh diri,” demikian isi surat wasiat korban.

Polisi Gongpatti kini sedang menangani kasus tersebut. Kapolsek Gongpatti, Kompol Agung Raharjo, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut dan melanjutkan penyelidikan.

“TKP (TKP) dan jenazah korban bunuh diri sudah kami keluarkan,” kata Agang.

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun. Jika Anda merasa tertekan karena memiliki pikiran untuk bunuh diri, bicarakan dengan seseorang yang dapat membantu Anda, seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *