Fakta-Fakta tentang Vaksin Polio untuk Anak, Apakah Aman bagi Bayi?

Jakarta, ditphat.net – Keponakan Ayu Ting Ting, Rayaz Zoltan Fakhrizal, dikabarkan meninggal baru-baru ini karena dehidrasi parah usai divaksinasi polio. Ayu membeberkan kronologi meninggalnya anak Assyifa Nuraini dan Nanda Fakhrizal.

Ia mengungkapkan, keponakannya itu muntah-muntah dan terus menerus buang air besar usai divaksin Jumat pekan lalu. Scroll untuk informasi lebih lanjut, Senin!

“Saya sudah vaksinasi pada Jumat pagi, dan sorenya saya mulai muntah-muntah dan buang air kecil tanpa henti,” kata pelantun Sambalado itu saat jumpa media di Depok, Jawa Barat.

Nah berikut beberapa fakta menarik seputar vaksinasi polio yang patut Anda ketahui. Baca artikelnya. Pelajari tentang vaksin polio. 

Menurut situs CDC, vaksin polio adalah salah satu vaksin wajib yang diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia untuk melindungi terhadap polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Meskipun vaksin ini sangat penting, ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami orang tua sebelum memberikan vaksinasi kepada anak-anak mereka.

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang vaksin polio:

1. Polio belum ada obatnya namun dapat dicegah dengan vaksinasi.

Polio atau poliomielitis merupakan penyakit yang belum ada obatnya. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi yang aman dan efektif. CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapat vaksinasi polio parah, termasuk kelumpuhan. 

Dosis pertama diberikan pada usia 2 bulan. Ini empat bulan, Lengkap dengan dosis pada usia 6-18 bulan dan 4-6 tahun.

2. Vaksin polio melindungi terhadap risiko kelumpuhan seumur hidup.

Salah satu risiko terbesar polio adalah kelumpuhan seumur hidup. Seorang anak mungkin sembuh total dari polio, tetapi setelah dewasa, nyeri otot, Masih ada risiko munculnya kasus baru kelemahan atau kelumpuhan. 

Sekitar dua dari 100 anak-anak yang lumpuh karena polio meninggal karena polio menyerang otot-otot yang membantu mereka bernapas.

3. Siapa yang harus menerima vaksinasi polio?

Semua bayi dan anak-anak harus menerima vaksinasi polio sebagai bagian dari imunisasi rutin. Selain itu, orang dewasa yang belum menerima vaksinasi atau hanya menerima vaksinasi sebagian juga harus menerima vaksin polio. 

Vaksin ini penting bagi orang yang melakukan perjalanan ke negara dengan risiko tinggi polio atau yang sampelnya diproses di laboratorium atau fasilitas kesehatan yang mungkin mengandung virus polio.

4. Efek samping vaksin polio biasanya ringan.

Seperti vaksin lainnya, vaksin polio juga mempunyai efek samping, namun efek sampingnya biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya. Beberapa orang mungkin mengalami nyeri di tempat suntikan atau pusing setelah vaksinasi. 

Meski jarang, ada juga laporan peningkatan nyeri pada bahu setelah penyuntikan.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *