Rantastia yang dituding netizen ceroboh berbahasa Inggris dan menjadi jenderal palsu ternyata bisa mewawancarai Alan.
Bahkan Dirjen UIPM turut serta dalam pertemuan dengan para Menteri Kawasan Asia Pasifik di markas besar PBB di New York (AS) dalam rangka menyelenggarakan VISA diplomatik khusus tipe C2 bagi anggota PBB.
Kalau bahasa Inggrismu buruk, otomatis visa diplomatik C2 ditolak, nyatanya Rantastia mendapat visa diplomatik C2, padahal yang pewawancara adalah bule asal AS.
Bahkan saat berkunjung ke Thailand, mereka disambut bak raja atau kepala negara karena dijemput dan diturunkan dengan mobil mewah Rolls Royce termahal. Dalam kunjungan tersebut, Rantastia melakukan pertemuan dengan pimpinan militer Thailand dan didampingi oleh 3 orang perwakilan Donald Trump.
Tidak berhenti disitu saja, Rantastia mendapatkan sayapnya dan Brevet Pasukan Khusus Penjaga Tentara Kerajaan Thailand. Sementara itu, President Trump dan Joe Biden Awards untuk Randastia meraih Presidential Volunteer Service Award Medal dan Presidential Education Award kepada Joe Biden, sedangkan Trump menerima Active Lifestyle Award dari presiden.
Lebih lanjut terungkap bahwa CEO UIPM Rantastia Nur Alangan memiliki ikatan yang kuat dengan beberapa tokoh internasional di bidang perdamaian dan keamanan.
Beberapa pejabat tersebut antara lain Jenderal Dr. Sultan Azam Temuri yang merupakan advokat UNPKFC dan UIPM di bidang perdamaian, keamanan dan pendidikan.
Di sisi lain, Sultan Azam Temuri merupakan jenderal Pakistan yang menjabat sebagai Kepala Korps Perdamaian PBB di UNAMID pada tahun 2018 hingga 2020.
Sultan Azam aktif di UNPKFC atau Federal Peacekeeping Council, sebuah organisasi yang mendukung mandat PBB dalam perdamaian dan pemeliharaan perdamaian di seluruh dunia.
UNPKFC bekerja dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah di seluruh dunia, termasuk badan-badan PBB. UNPKFC juga terdaftar di UIA (Union of International Associations) bersama organisasi global lainnya seperti UNAMID, UNESCO, WHO, UNDP dan SPIA. Karena UIA adalah daftar organisasi global yang andal dan terjamin kualitasnya.
Belakangan, Rantastia yang konon lahir pada 22 Februari 1965 diangkat menjadi anggota SPIA oleh orang Prancis Laurent Attar Bairou, ketua SPIA (International Peacekeepers Association), yang berafiliasi dengan PBB. . Laurent memberinya Medali Perdamaian PBB sebagai tanda penghargaan.
Di bidang Hukum Militer dan Hukum Perang, Dirjen UIPM Rantastia Noor Alangan juga dikaitkan dengan Ludwig Van der Weken, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Kerajaan Belgia dan anggota ISMLLW (Society International Law and Military Law) . ). Law of War), beroperasi di bawah naungan PBB.
Angka-angka ini sangat menghormati peran Rantastia Nur Alangan dalam mendukung dan memajukan CEO UIPM di dunia militer. Sebagai penghubung dengan Inggris Raya, CEO UIPM didukung dan penunjukan Joanna M Cadman sebagai Presiden Royal Society of St George langsung diperjuangkan oleh Raja Charles.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika Dirjen UIPM Rantastia selalu diundang dalam acara militer dan Peace Corps Day di markas besar PBB di Jenewa dan markas besar Amerika di New York.
Dalam hal pelatihan militer, Rantastia menerima sertifikat militer tempur tangan kosong pasukan khusus. Sedangkan ketuanya berasal dari lembaga Malaysia yang dipimpin oleh Datuk Sabri Salleh yang juga anggota SPIA Indonesia dan bahkan pernah menganugerahkan kursi kepada salah satu jenderal TNI.