Jakarta, ditphat.net – Pengguna media sosial dihebohkan dengan kabar seorang anak berinisial EWG asal Surabaya, Jawa Timur, diberikan obat anti obesitas oleh anaknya berinisial N. bayi itu diberi makan deksametason dan pronis, yang merupakan obat steroid.
Dexamethasone merupakan obat anti inflamasi atau anti inflamasi. Obat ini juga bisa digunakan sebagai obat tidur. Sementara itu, Pronicy merupakan obat antihistamin yang memiliki efek meningkatkan nafsu makan.
Setidaknya sudah setahun sejak putranya menerima obat ini. Anak tersebut diberi obat agar berat badan anak bertambah lebih dari biasanya.
Maraknya pemberitaan kasus ini membuat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara. Ia sendiri menilai tindakan tersebut tidak boleh dilakukan karena dapat berdampak besar bagi kesehatan anak.
Tidak boleh, katanya saat dikonfirmasi ditphat.net.co.id saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Selasa 15 Oktober 2024.
Namun, Budi belum bisa berkomentar lebih jauh karena sudah tidak melihat kasus tersebut lagi. Namun, dia menegaskan untuk tidak memberikan obat penggemukan pada anak.
“Saya tidak hanya mendengar beritanya agar tidak salah berkomentar, saya harus membacanya terlebih dahulu,” ujarnya.
Efek samping pada bayi
Dalam keterangan yang diunggah ibu bayi tersebut, EWG, di akun Instagram @linggra.k, ia mengungkapkan, saat mengetahui bayinya diberi obat obesitas, ia langsung pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. , dan dari hasil pemeriksaan diketahui hormon kortisol anaknya rendah.
“Hasilnya mengejutkan. Semua hormon rendah. Selain itu, hormon kortisol berada di bawah batas normal. “Hormon kortisol ini mengatur seluruh aktivitas kita, mulai dari kemampuan bergerak, energi, dan lain-lain.
Anak EWG juga dirawat di rumah sakit. Kata ibu, setelah 9 hari obat dihentikan, kondisi EWG menurun.
“Hari ke 9 setelah penghentian obat..anak saya pingsan, tidak mau makan, tidak mau minum, tidur terus, saya tidak bisa berbuat apa-apa. “Saya langsung membawanya ke UGD dan ya, dia harus segera masuk rumah sakit,” tulisnya.
Pasalnya, rendahnya hormon kortisol membuat bayi sulit bergerak EWG. Oleh karena itu, bayi EWG harus mendapat suntikan hormon kortisol.
“Dan kata dokter, Elkan tidak mempunyai kekuatan untuk bergerak karena dia tidak memiliki hormon kortisol…jadi kita harus segera menyuntikkan hormon ini. “Gila gak..bayangkan pakai obat Dexa selama 1 tahun untuk menekan hormon adrenokortikotropik anak saya sehingga tidak bisa memproduksi hormon kortisol,” ujarnya.