ditphat.net, SOLO – Atlet asal Sumatera Utara (Sumut) menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas di berbagai cabang olahraga pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-17 tahun 2024 di Kota Solo.
Medali emasnya meliputi angkat besi, renang, dan anggar. Semuanya bermuara pada pertandingan Jumat lalu pada 11 Oktober 2024. Atlet angkat besi putri Sumut Nurtani Purba mencetak rekor di final 70kg putri, dan Nurtani Purba mencatatkan hasil bagus di kategori 106kg.
Nurtani memecahkan rekor atas namanya di Peparnas Papua 2021 yakni 97 kilogram. Dia menyelesaikan tiga upaya tanpa kesalahan apa pun. Nurtani pun berhak meraih emas dan divisi terbaik.
Sementara medali perak diraih atlet angkat besi Jawa Barat Dina Mariana dari angkatan angkat 90kg. Sementara medali perunggu diraih Iulianti dari Kota Jambi dengan angkatan 82kg.
Atlet angkat besi berusia 43 tahun itu mengucapkan terima kasih atas usahanya mempertahankan medali emas usai penyerahan medali. Ia pun kaget karena tak mampu mengangkat beban 106kg saat latihan.
“Ini mukjizat Tuhan untuk anak-anak saya. Saya ingat suami saya. Dia sudah tidak ada lagi dan saya harus kuat. Itu yang saya coba lakukan. Biasanya saya angkat 100 kilogram, kalau tidak saya sudah kelebihan berat badan. “Noortani .
Sumut total meraih 5 medali emas dan 3 medali perak di cabang angkat besi. Akun ini sudah mendekati level pertama. Pelatih Angkat Besi Sumut Syafruddin mengatakan, peluang emas masih ada di dua level sisa. Anto Boy dan Chandra.
“Kami berusaha memastikan kedua atlet mendapat istirahat yang cukup dan fokus pada kariernya ke depan. Kalau lima medali emas diberikan, itu tujuannya, tapi risikonya masih besar,” ujarnya.
Sebelumnya, Thambi Sibalani yang mengikuti kompetisi sub 80kg putra juga berhasil meraih medali emas dan memecahkan rekor Pepanas dengan angkatan 174kg.
Renang Sumut kembali meraih medali emas pada perlombaan yang digelar di kolam renang Intan Pari, Provinsi Kalanganyar, Jumat malam. Medali emas diraih Yecikarani Clarita Situmorang pada nomor 50m putri kategori S13.
Yesikarina memulai sedikit lebih rendah, sekitar 2 meter di belakang para pesaingnya. Untung saja ia mengejar rivalnya Ananda asal Sumatera Selatan. Usahanya sekitar 10 meter sebelum akhirnya berhasil mengenai lawannya. Yeshikalani menyelesaikannya dengan cepat dalam waktu 48,28 detik. Sedangkan Amanda harus puas meraih perak dengan catatan waktu 50,07 detik.
Dengan perolehan medali emas tersebut, para perenang sudah berhasil meraih 2 medali emas dan 3 medali perak. Yeshikalani tampak bahagia saat naik podium. Ia sangat puas dengan penampilannya di Pepanas musim ini dengan meraih dua medali emas.
“Saya ingin berlaga di ASEAN Para Games dan seterusnya. Namun saya tetap fokus berlatih di daerah. Saya berharap mimpi itu menjadi kenyataan,” kata Yeshikalani.
Dua medali emas yang diraihnya menunjukkan bahwa renang bisa menjadi bagian dari tim Sumut. “Saya juga awalnya mengeluh karena harus latihan jam 5 pagi. Namun menurut saya efeknya sangat bagus. Terima kasih pelatih Brian dan seluruh pengelola NPC Sumut.”
Sedangkan pada cabang olahraga yang digelar di Stadion Sriwedari Solo, Sumatera Utara, kami berhasil meraih 3 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Faktanya, medali emas tersebut disumbangkan dalam jumlah besar. Seperti Mian Sirait yang melompat 5,05 meter pada kompetisi lompat jauh putra T46. Medali emas kedua juga diraih Rezza Surya pada nomor lompat jauh T47 putra dengan lompatan 5,97m. Reza Pramana meraih medali emas ketiganya pada nomor cakram F44 putra dengan jarak lempar 41,15 meter.
Sementara Salman Paris mengantongi dua medali perak pada kategori T54 putra, 400m dan 800m. Catatan waktu Mian Silat di nomor 400 meter putra adalah 55,96 detik.
Usai penyerahan UPP, Pelatih Olahraga Sumut Sinung Nugroho mengaku banyak peluang untuk menambah medali, khususnya di nomor lari. Khususnya pada nomor estafet 4x100m putra.
“Medali emas masih berpeluang kita raih, meski harus bersaing dengan atlet lain. Karena banyak atlet yang tidak mencapai tujuannya, maka atlet yang tiba-tiba menyerah bisa menutupinya,” kata Hinnon.
Pemain anggar kursi roda asal Sumut itu berhasil meraih medali pada kompetisi Pepanas perdana. Pada final yang digelar di Hotel Solia Zigna, atlet putra Siddique Soro asal Sumut harus puas meski mengakui kekuatan tuan rumah Jawa Tengah.
Pelatih anggar Sumut Fuzan mengakui, raihan medali perak tersebut merupakan hasil kerja keras para atlet serta kebersamaan dengan pelatih dan ofisial.
“Kami senang bisa membawa medali perak untuk Sumut. Setidaknya daerah sudah siap untuk berlatih,” ujarnya.
Pada cabang olahraga lain seperti sepeda lintas alam, Sumut juga menganugerahkan medali perunggu kepada Martha Tambunan. Selain itu, di cabang tenis meja, Sofiyan berhasil meraih medali perunggu di nomor tunggal putra TT4.
Peringkat pertama tabel perolehan medali sementara di Pepanas diduduki pemimpin Jawa Tengah itu pada Jumat malam. Mereka mengumpulkan total 126 medali emas, 97 medali perak, dan 93 medali perunggu.
Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 91 medali emas, 87 medali perak, dan 102 medali perunggu. Tim DKI Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 28 medali emas, 24 medali perak, dan 24 medali perunggu. Sumut di peringkat keempat dengan perolehan 25 medali emas, 21 medali perak, dan 16 medali perunggu.