NEWS DITPHAT Danau Ini Menyimpan Bom Waktu

Afrika, ditphat.net – Danau besar di Afrika, Danau Kivu, menyimpan ancaman berbahaya yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Terletak di perbatasan Rwanda dan Kongo, danau ini mengandung karbon dioksida (CO2) dan gas metana dalam jumlah yang sangat besar di kedalamannya.

Kondisi ini menjadikannya “bom waktu” yang bisa meledak tanpa peringatan. Danau Kivu adalah salah satu danau besar di Afrika, terletak di Celah Afrika Timur, sebuah kawasan di mana lempeng tektonik bergerak dan menyebabkan aktivitas gunung berapi.

Proses ini memaksa gas dari kerak bumi naik ke danau dan tenggelam ke kedalaman. Danau ini memiliki struktur yang unik, lapisan air bagian atas tercampur secara teratur, dan lapisan bawah tergenang serta mengandung gas berbahaya.

Di dasar Danau Kivu, terdapat sekitar 300 kilometer kubik karbon dioksida dan 60 kilometer kubik metana, ditambah gas hidrogen sulfida, menurut LiveScience. Jika campuran gas ini mencapai titik jenuh, kemungkinan besar akan meledak. Ledakan ini melepaskan awan gas berbahaya yang dapat berakibat fatal dalam hitungan menit.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya letusan, antara lain aktivitas seismik seperti gempa bumi atau aliran lahar yang menimbulkan lapisan gas di dalam danau. Selain itu, upaya mengekstraksi metana dari danau juga berisiko. Meskipun tujuan utama ekstraksi adalah untuk mengurangi ancaman ledakan dan menyediakan energi, gangguan pada struktur danau dapat menyebabkan ledakan yang tidak diinginkan.

Jika Danau Kivu jebol, dampaknya akan sangat buruk. Ledakan tersebut dapat melepaskan gas beracun setara dengan 5% emisi gas rumah kaca global tahunan dalam satu hari. Sekitar 2 juta orang yang tinggal di sekitar danau dikatakan berada dalam bahaya serius. Gas ini dapat membunuh manusia dalam waktu singkat jika terkena.

Pekerjaan sedang dilakukan untuk memantau dan mengelola risiko dari Danau Kivu, termasuk memantau tingkat gas dan produksi metana. Namun, pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko tambahan. Para ilmuwan terus berupaya memahami dan mengelola ancaman terhadap danau ini dengan harapan dapat mencegah bencana besar.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *