Jakarta, ditphat.net – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) (2015-2018) Jenderal TNI (Purn) Mulyono mengalungkan empat bintang di lehernya saat berdiri di samping prajurit Pasukan Khusus (Kopassus).
FYI, Mulyono merupakan jenderal bintang 4 lulusan Universitas AKABRI tahun 1983. Ia pensiun dari Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) pada 12 Januari 2019. Mulyono diangkat menjadi Kapten Angkatan Darat menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Seorang pemimpin Desa Sepokosawit, Kecamatan Sawit, Provinsi Boyolali, Jawa Tengah, menasihati prajurit Kopass pada tahun 2017 sebelum meninggalkan pangkatnya, menurut unggahan video YouTube oleh A3N.
Di tengah pidatonya, Jenderal Mulyono bertanya kepada Kopas apa yang harus ia tanyakan kepada prajuritnya. Namun, ada tiga tentara yang tidak diadili saat itu.
“Kenapa kamu tidak bertanya dulu?” tanya Jenderal Mulyono pada Jumat, 10 Oktober 2024.
– Siap! “Shock,” jawab salah satu prajurit Copas.
Lalu Mulyono memeluk prajurit kami. Ia berpesan kepada para prajurit untuk tidak takut kepada siapa pun, termasuk dirinya yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Ia mengatakan empat bintang di kausnya bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti.
“Kamu tidak bisa memanggilku bintang empat tanpa izin.” “Aku yakin kamu juga berpikir begitu, kan? Menakutkan, saya hanya Prada, apa itu Prada? Sayang sekali,” kata Mulyono saat menerima rating bintang empat.
“Saya tidak punya pangkat di sini (sekarang),” lanjut Mulyono sambil menggandeng tiga prajurit Copas.
Jenderal Mulyono membenarkan TNI memiliki pemimpin dan prajurit. Namun, semua orang harus melakukannya dengan baik. Pemimpin tidak bisa bekerja sendiri tanpa tentara.
“Jadi tidak bisa, jangan takut, tentara punya bawahan, tapi kita berteman. “Ada kerja kolektif dan kerja sama dalam organisasi militer,” katanya.
“Jadi jangan berpikir kecil, kamu baret merah, kamu baik, kamu tidak perlu takut padaku, kamu tidak perlu takut pada bos. “Kami adalah temanmu,” kata Mulyono. lagi.