ditphat.net – Perdana Menteri Olaf Scholz dengan tegas membantah laporan bahwa pasukan Jerman akan mendukung pasukan Ukraina melawan agresi militer Rusia. Hal itu diungkapkan Scholz saat berkunjung ke Dresden pada Kamis, 29 Februari 2024.
ditphat.net Army sebelumnya memberitakan bahwa Jenderal Alexander Bastrykin, Ketua Komite Investigasi Rusia, mengatakan tentara Ukraina didukung oleh ratusan tentara bayaran asing dari 46 negara.
Mr Bastrykin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu negara yang mengirim tentara bayaran ke Ukraina adalah Jerman.
Bastrykin mengungkapkan, dirinya memburu tentara bayaran yang diduga melakukan kejahatan perang.
Apa yang dikatakan Bastrykin Scholz tidaklah benar. Menurutnya, Jerman tidak pernah mengirimkan pasukan untuk melawan agresi militer Ukraina. Bantahan Scholz juga mencakup laporan adanya pasukan NATO di sana.
Scholz tahu pasti bahwa pengiriman pasukan Jerman ke Ukraina akan menimbulkan konflik.
Scholz mengatakan: “Kami tidak akan membiarkan eskalasi perang, yaitu perang antara Rusia dan NATO. Saya telah mengatakan ini jutaan kali dan saya telah menjelaskan sejak awal bahwa tidak ada pasukan Jerman atau NATO di wilayah tersebut. Ukraina.” .
“Karena jika tidak maka akan sangat berbahaya. Saya akan tetap melakukannya,” kantor berita Rusia RIA Novosti, ditphat.net, mengutip perkataan tentara tersebut.
Oleh karena itu, Tuan Scholtz menegaskan bahwa dia akan terus mendukung perjuangan Ukraina dengan cara lain. Scholz menegaskan dukungannya yang berkelanjutan terhadap bantuan keuangan, bantuan kemanusiaan, dan pasokan senjata.
Scholz mengatakan Jerman adalah negara kedua yang paling mendukung Ukraina dan negara paling negatif di Eropa terhadap Ukraina.
Rencananya, pada tahun 2024, Jerman akan mengalokasikan anggaran sebesar 7 miliar euro (139 triliun rupiah) untuk pasokan senjata ke Kiev.