Astronom Akhirnya Tahu Jadwal dan Makanan Kesukaan Lubang Hitam

Jakarta, LIVE – Para ilmuwan berhasil memprediksi waktu makan lubang hitam supermasif setelah mengamati bagaimana lubang hitam ini secara perlahan memakan bintang di dekatnya.

Penemuan ini merupakan sebuah langkah maju dalam memahami perilaku lubang hitam yang masih misterius. Data yang memungkinkan prediksi ini dikumpulkan pada tahun 2018.

Pada saat yang sama, survei otomatis berbasis darat mencatat peningkatan signifikan dalam kecerahan galaksi yang berjarak sekitar 860 juta tahun cahaya dari Bumi.

Peningkatan kecerahan ini dapat dibandingkan dengan menyalakan cahaya kosmik yang miliaran kali lebih terang dari Matahari.

Fenomena ini menunjukkan bahwa sebuah bintang sedang dihancurkan dan dikonsumsi oleh lubang hitam supermasif di pusat galaksi yang jauh tersebut. Lubang hitam ini memiliki massa 50 juta kali massa Matahari.

Materi bintang yang runtuh memanas saat mendekati lubang hitam, memancarkan sinar-X dan sinar ultraviolet yang cukup kuat untuk dilihat oleh teleskop luar angkasa.

Tanda-tanda tersebut kemudian menghilang lebih dari setahun kemudian, menunjukkan bahwa bintang tersebut telah sepenuhnya termakan oleh lubang hitam.

Namun, tanda-tanda tersebut meningkat lagi dua tahun kemudian, yang menunjukkan bahwa inti bintang tersebut memang hidup, sedangkan lapisan luarnya terpisah.

Berdasarkan data teleskop tentang bintang dan orbitnya, para astronom menggunakan model untuk memprediksi kapan lubang hitam akan kembali “makan” pada Agustus 2023.

Hasil ini dikonfirmasi oleh observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Chandra yang mencatat penurunan cahaya sesuai prediksi.

Pada awalnya, para ilmuwan mengira ini adalah fenomena normal di mana lubang hitam menghancurkan sebuah bintang.

Namun, tampaknya bintang tersebut masih “hidup” dan akan mengalami kehancuran lebih lanjut di masa depan. Lubang hitam ini seakan menyeka mulutnya dan mundur dari meja makan.

Lubang hitam pada dasarnya seperti menyeka mulut dan membungkuk di atas meja makan, kata Dheeraj Pasham, peneliti di Massachusetts Institute of Technology, seperti dikutip dari Live Science, Senin, 19 Agustus 2024.

Bintang malang ini juga memiliki bintang pendamping yang terlempar ke luar angkasa dengan kecepatan sangat tinggi, sekitar 1.000 kilometer per detik.

Sayangnya, bintang-bintang yang mendekati lubang hitam perlahan-lahan dikonsumsi. Berbeda dengan pola makan lubang hitam yang biasanya menghancurkan dan memakan mangsanya dalam satu gigitan.

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang perilaku lubang hitam. Para ilmuwan mengatakan bahwa bintang-bintang yang tersisa akan terus mendekati lubang hitam setiap 3,5 tahun sekali.

Jika lubang hitam terus melihat sisa-sisa bintang, maka “makan” berikutnya akan dimulai antara Mei dan Agustus tahun depan, dan akan berlangsung hampir dua tahun.

Penelitian mengenai hasil tersebut dipublikasikan pada 14 Agustus 2024 di The Astrophysical Journal Letters. Penemuan ini membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang perilaku lubang hitam yang masih menjadi misteri.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *