Drama Anak Nikita Mirzani, Psikolog Ungkap Hal Ini

Jakarta, ditphat.net – Pada Kamis sore, 19 September 2024, momen dibawa perginya putri sulung Nikita Mirzani, Lolly, dari apartemennya menarik perhatian masyarakat luas. Terlihat asisten Nikita Mirzani, Lolly, berteriak histeris dalam live streaming di akun email TikTok milik Syahputra.

Beberapa orang mengikuti Lolly dan mencoba menenangkannya. Namun sayangnya, remaja berusia 16 tahun itu berteriak-teriak dan tidak mau bangun sampai orang-orang di sekitarnya meminta bantuan untuk melepaskannya.

Proses membesarkan Lolli pun mendapat masukan dari psikolog ternama Rosa Mini Agus Salim, M.P.S. Seorang wanita yang dijuluki “Ibu Romy”, reaksi Lolly terhadap teriakan histerisnya mengungkapkan bahwa gadis itu adalah tipe ketakutan.   

“Ada banyak ketakutan,” katanya, mengutip acara YouTube “Investigasi.” 

Ibu Romi mengungkapkan, Lolly tidak akan bereaksi histeris hingga Nikita Mirzani dan Lolly membawanya pergi sore itu. Namun sayang, putri Nikita Mirzani akhirnya menyadari keadaan tersebut dan menjadi khawatir, marah, dan takut.

“Misalnya kalau ada interaksi ibu-anak, mungkin lebih baik dibicarakan seperti, ‘Nanti kamu pulang ya,’ atau ‘Nanti ibu jemput,’ dan mungkin keadaan akan tenang. Tapi situasinya sepertinya menahan sesuatu. Dampak emosionalnya dia takut, marah, dan cemas secara bersamaan,” ujarnya. 

Ia juga menyebutkan pentingnya komunikasi antara ibu dan anak agar terhindar dari kejadian tidak menyenangkan yang terjadi pada Kamis sore itu.

“Bereaksi seperti itu adalah pemberontakan, karena Anda harus memahami bahwa dia yang melakukannya. Apa yang dia lakukan atau tidak lakukan adalah karena dia sudah dewasa atau nanti remaja. Seharusnya dia bisa membicarakannya, tapi karena komunikasinya rendah.”

Di sisi lain, hal ini terkait dengan perbedaan reaksi sebelum dan sesudah menulis. Ibu Romi, Lolly, tampak tidak percaya apa yang dikatakannya itu benar.

Sebelum dibawa paksa pada Kamis sore, Lolly marah dan mengatakan dia tidak masalah jika orang tuanya datang menemuinya. Saat dijemput Kamis sore, yang terjadi justru sebaliknya. Lolly berteriak histeris dan memintanya untuk tidak membawanya pergi. 

“Dia sepertinya menentangnya saat berbicara di depan kamera, tapi mungkin juga tidak. Tapi aku kaget saat itu terjadi, apalagi untuk anak seperti itu yang tidak punya tangan. Apa yang ingin kamu pegang? Temannya? “Ibunya tidak bisa melakukannya lagi,” katanya.   

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *