ditphat.net – Social commerce, tren pemasaran produk melalui platform aplikasi akan terus berkembang selama lima tahun ke depan.
Berdasarkan riset Statista, nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) mencapai US$8,2 miliar atau Rp 124,5 triliun pada tahun lalu.
Angka ini diperkirakan meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2028 atau senilai US$22,1 miliar (Rs 335,5 triliun).
Calodata, platform analisis data untuk perdagangan sosial, memiliki lebih dari 1 juta pengguna di seluruh dunia dan beroperasi di Indonesia, Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Inggris, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand.
Diantaranya, pengguna di Indonesia sudah mencapai 300 ribu orang. “Jumlah ini akan tercapai dalam waktu dua tahun sejak diluncurkan di sini atau pada Juli 2022,” kata pendiri dan COO Calodata Lawrence Guo dalam keterangan resmi, Senin, 30 September 2024.
Meski tergolong baru, namun ia yakin pertumbuhan pengguna di Indonesia bisa melebihi target yang telah ditentukan.
Ia memperkirakan pengguna berpotensi meningkat dua kali lipat pada tahun 2025. Saat ini pengguna Kalodata berjumlah 300 ribu dan pada tahun 2025 menjadi 600 ribu.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan UKM dan bisnis online, serta meningkatnya kesadaran pelaku e-commerce akan pentingnya data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, jelasnya.
Untuk itu, Kalodata menerapkan beberapa strategi untuk memastikan pertumbuhan tersebut, seperti memperkuat kemitraan lokal untuk memperluas akses masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran di kalangan pelaku e-commerce tentang pentingnya data melalui pendidikan, webinar, dan publikasi konten.
Lawrence kemudian menyesuaikan produk dan layanan Calodata agar sesuai dengan pasar Indonesia dan terus mengikuti perkembangan teknologi terkini, termasuk mengadopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, terus perkuat tim lokal untuk mendukung pengguna dengan lebih baik. “Kami baru saja merilis fitur AI chatbot di mana pengguna dapat berinteraksi dengan AI tersebut untuk bertanya seputar trik dan tren terkini di TikTok,” ujarnya.
Kalodata baru-baru ini menjadi tuan rumah Indonesia Social Commerce Conference (KISCC) 2024. Konferensi ini menggabungkan pengetahuan teknis perdagangan sosial dengan analisis data algoritmik untuk mencapai hasil maksimal di toko TikTok.