Jakarta, ditphat.net – Buku populer “This Life Is Too Much For You” karya Pidi Baig akhirnya dirilis di layar lebar dan akan dirilis pada 21 November 2024. Film ini disutradarai Kuntz Agus, diproduseri oleh Raam Punjabi, skenarionya hasil kolaborasi Pidi Baiq dan Titien Wattimena.
Diproduksi oleh MVP Pictures, film ini menampilkan aktor-aktor berbakat seperti Adinia Wirasti, Ajil Ditto, Hanggini, Shania Gracia (JKT48), Faiz Vishal dan Ciara Nadine Brosnan.
Ceritanya mengikuti Sadali yang baru saja belajar di Yogyakarta namun dijodohkan dengan Arnaza, putri sahabat ayahnya. Segalanya menjadi rumit ketika Sadali bertemu Mera, seorang pemilik galeri seni yang berjuang menjalani kehidupan setelah perceraiannya.
Ajil Ditto yang berperan sebagai Sadali mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar dalam film tersebut adalah adegan lukisan. “Itu hal tersulit untuk dilukis,” ujarnya di Media Tour Cast Session “Life Is Too Much For You” pada 14 November 2024.
Ia menjelaskan, meski terbiasa memerankan karakter yang berbeda, melukis adalah hal baru baginya. “Jadi melibatkan banyak orang, dan penetapannya juga perlu dipikirkan matang-matang,” kata Ajil.
Diakui Ajil, kenyataan bahwa dirinya bukan seorang seniman membuat proses tersebut sangat sulit. “Mencoba mencari tahu saja tidak cukup, tunggu, saya belum selesai dengan karakter saya, tapi saya harus memikirkan lukisan ini,” ujarnya.
Bagi Ajil, tantangan ini semakin berat karena ia harus mempelajari dan memahami seni lukis secara mendalam, yang merupakan pengalaman baru baginya. “Pertama banget, melukis itu pegang kanvas, kuasnya gitu. Pegang kuas pegang kanvas dan sebenernya lukisan itu baru di film ini,” ucapnya.
Ajil mengungkapkan, meski belum pernah melukis, ia harus berusaha semaksimal mungkin mempelajari adegan tersebut agar sesuai dengan karakter yang ia perankan.
Dalam pembuatan film ini, Ajil harus berkolaborasi dengan berbagai kalangan, termasuk artis di lokasi syuting, untuk membentuk kepribadian karakter Sadali.
Adinia Wirasti, pemeran Mera pun angkat bicara mengenai pentingnya kolaborasi di balik layar untuk menciptakan karakter kuat dalam film ini.
Padahal, setiap elemen dalam sebuah film, mulai dari pakaian, tata rias, hingga koordinasi antar aktor, berperan penting dalam membentuk karakter secara keseluruhan.
“Kami juga sangat beruntung karena artis tersebut selalu berada di lokasi syuting. Jadi saat dia menggambar kuasnya, kami semua mengatakan bahwa inilah kepribadian Sadali.”
Kolaborasi dengan pihak produksi sangat kompleks, terutama pada tahap menggambar, dan Adinia merasa keseluruhan prosesnya, meski penuh tantangan, sangat menyenangkan.
Adegan lukisan dalam film tersebut juga termasuk yang paling luar biasa dengan teknik pembuatan filmnya yang canggih.
“Salah satu adegan yang bisa jadi sangat rumit adalah di trailer di mana seseorang sedang melukis di jalan,” jelas Adinia.
Set awal masih kosong dan baru selesai 15 persen, ujarnya. Proses pembuatan film dirancang untuk menggambarkan dinamika real-time, namun dengan beberapa tantangan teknis yang serius.
Karena tim sutradara harus berpikir untuk mengatur syutingnya secara kronologis, tapi itu sangat membingungkan, kata Adinia.
Secara keseluruhan, This Life Is Too Much For You tidak hanya menyuguhkan kisah cinta emosional, namun juga perjalanan eksplorasi artistik dan kolaborasi sinematik yang matang.
Keikutsertaan para aktor dalam berbagai aspek kreatif film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman imersif bagi penontonnya.