Jakarta, ditphat.net – Paul Kombes Ahri Sonta Nasucion ditunjuk sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto, penunjukan Ahri dibenarkan Jenderal Polri Listo Sigit Prabowo.
“Iya tinggal menunggu aktivasi. Mungkin sekarang sudah on track. Saat ini sudah diuji coba ke enam peserta Polri dan sudah diseleksi,” kata Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo dikutip Antara. .
Sesuai Peraturan Sekretaris Negara (Permensessneg) Nomor 12 Tahun 2016, Banpres terdiri dari perwira menengah berpangkat kolonel di TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, serta berpangkat polisi. Komisaris Polisi Nasional.
Sementara itu, tiga cabang TNI yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara masing-masing sedang melatih calon-calon terbaik untuk menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto.
Artinya Inf Kolonel Wahyo Uniarto dari TNI AD, Anton Pallaguna dari TNI AU dan Letkol Marinir (Letkol) Romi Habe Putra dari TNI AL di profil Pol Kombes Ahrie Sonta Nasution.
Ahri Sonta lahir pada tanggal 2 April 1981 di Bandung dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2002.
Combes Ahri juga dikenal dengan keahliannya di berbagai bidang strategis. Mulai dari Jatim, Polda Metro Jaya, Mabes Polri, hingga operasi pengamanan di Sulawesi Tengah dan Papua.
Ia berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan nasional melalui pengabdiannya di Pasukan Operasi Khusus Nemangkawi (SATGAS) di Papua.
Ahri Sonta juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Pelabuhan Tanjung Priok dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya sebelum dilantik menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri pada tahun 2021.
Karier Ahri di kepolisian terus menanjak, prestasinya menanjak dari Wakil Komisaris Polisi (DCP) hingga Komisaris Polisi (Combes).
Keterampilannya semakin diasah di dalam dan luar negeri, termasuk pelatihan di Polity Academy di Apeldoorn, Belanda, analisis TKP di Münster, Jerman, dan Joint Special Operations University, US Command Center di Florida.
Prestasi membanggakan juga diraih Ahri Sonta pada tahun 2018 saat menjabat sebagai Kepala Unit 2 Ditres Narkoba Metro Jaya. Dalam waktu dua bulan, ia berhasil menemukan lebih dari 100 kg obat-obatan, termasuk pemotongan obat-obatan Taiwan. sindikat. Perairan Tanjung Berakit Pulau Bintan dengan daya tahan hingga 1,6 ton.
Karir gemilangnya berlanjut hingga Juli 2020, ketika namanya kembali mencuat di Malaysia saat terlibat dalam penangkapan buronan papan atas Joko Thandra. Kasus korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali terhadap seorang buronan berhasil diselesaikan setelah 11 tahun bekerja dan menjadi momen besar bagi Polri.