Kursk, ditphat.net – Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) perlahan mulai merebut kembali beberapa wilayah di wilayah (provinsi) Kursk yang dikuasai unit militer Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan terhadap pangkalan militer Ukraina di wilayah Kursk. Sasarannya adalah personel dan peralatan tempur pasukan Volodymyr Zelensky.
Pastinya, Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) mengerahkan pesawat tempur Sukhoi Su-24 Fencer untuk menghancurkan serangkaian sasaran yang telah ditentukan.
“Awak pesawat tempur supersonik multiguna Su-34 Angkatan Dirgantara menyerang konsentrasi personel dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah perbatasan Kursk,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut laporan ditphat.net Military dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, militer Rusia menggunakan bom udara dengan modul perencanaan dan koreksi universal (UMPC).
Senjata tersebut diklaim memungkinkannya untuk secara akurat menargetkan peralatan dan tenaga musuh, pada jarak yang aman dari garis kontak musuh.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan, serangan udara pesawat tempur Su-24 dilancarkan setelah menerima laporan intelijen mengenai titik penempatan pasukan militer dan peralatan tempur Ukraina.
“Setelah menerima konfirmasi intelijen bahwa target telah dihancurkan, kru kembali dengan selamat ke lapangan terbang keberangkatan,” lanjut Kementerian Pertahanan Rusia.
Di sisi lain, mantan perwira intelijen Amerika Serikat (AS) Tony Shaffer menilai Ukraina mengalami kekalahan besar di dua sektor. Tepatnya di wilayah Donbass dan Kursk.
Meski penyerangan ke Kursk berhasil, Shaffer menilai Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) belum mencapai tujuan strategis apa pun.
“Mereka gagal mencapai tujuan strategis (di kawasan Kursk). Dan sekarang mereka terjebak di tempat mereka berada. Pada akhirnya, ini benar-benar merupakan kemenangan ganda bagi Rusia,” kata Shaffer.