41 Hari Dikepung Tentara Ukraina, Pasukan Muslim Rusia Bertahan Sampai Mati

ditphat.net – Mayor Jenderal Apti Alaudinov mengungkap situasi pasukan yang terkepung di wilayah Martynovka wilayah Kursk Rusia pada 24 September 2024.

Akhmat, Komandan Unit Pasukan Khusus Garda Nasional Rusia (Kadyrovites), menjelaskan, unit tersebut mematuhi prosedur yang telah ditetapkan.

Resmi bernama resimen senapan bermotor khusus ke-141 Republik Chechnya, hanya tersisa 22 personel. Pada saat yang sama, posisi mereka sepenuhnya dikepung oleh pasukan militer Ukraina.

Menurut Alaudinov, anak buahnya telah dikepung selama 41 hari hingga kini setelah diperintahkan mengamankan pusat logistik.

“Sejak saat itu, ketika kami memasuki wilayah Kursk, unit kami berada di pusat serangan musuh,” kata prajurit ditphat.net Alaudinov kepada RIA Novosti Rusia. 

“Makanya pada dasarnya kami menghentikan musuh untuk mendatangkan tentara kami, orang-orang ini dikepung selama 41 hari, mereka bertempur dengan gagah berani selama 41 hari, mereka menghancurkan musuh,” ujarnya.

Lebih lanjut Alaudinov menyatakan bahwa anak buahnya tidak meminta perintah untuk meninggalkan komando militer Rusia. Sebaliknya, komando pusat tidak pernah memberikan perintah untuk meninggalkan tempat tersebut.

Faktanya, beberapa tentara terluka dan harus berkonsentrasi berperang. Oleh karena itu, anggota departemen lebih memilih mengungsi ke tempat yang aman.

Alaudinov menegaskan, fakta tersebut menjadi bukti bahwa pasukan khusus Akhmat merupakan kesatuan yang menjaga kehormatan dan bertugas hingga titik darah penghabisan.

“Akhmat tidak pernah meninggalkan posisinya dan tidak pernah pergi. Kami selalu berdiri di tempat pasukan khusus Akhmat berada hingga dia meninggal,” lanjut Alaudinov.

“Ini bukti lain bahwa prajurit Detasemen Tujuan Khusus Akhmat ke-22 Detasemen Petersky tidak meninggalkan posisi Akhmat dan berjuang sampai akhir,” ujarnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *