ditphat.net – Tragedi terungkap setelah pesawat tempur Israel menyerang sebuah masjid di Deir al-Balah, Gaza tengah, Palestina pada Sabtu, 2 Maret 2024. Seorang aktivis agama bernama Vala Assad tewas dalam serangan tersebut.
Tentara Israel menghancurkan sebuah masjid di dekat kamp pengungsi di Jalur Gaza. Akibatnya, 20 orang terluka, dan nyawa Sadda yang dikenal sebagai sineas tidak hilang.
Setelah serangan itu, banyak warga Gaza dan jenazah Saada dipindahkan ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah.
Siapa sangka Saada meninggal saat tidur di samping ibunya Yosra Abu Saada. Yosra bercerita, sebelum tidur, ia makan malam bersama putrinya.
Pria berusia 33 tahun yang juga dikenal sebagai Yosra ini pertama kali mengerjakan data pengungsi yang ditemukan di laptopnya.
Yosra, dikutip ditphat.net Military dari Al Jazeera, mengatakan: “Putri saya Walaa dan saya makan bersama sebelum tidur. Walaa masih terjaga, mengerjakan daftar buronan pengungsi di laptop.
Namun Yosra terkejut saat tumpukan batu yang dilancarkan bom militer Israel menimpa dirinya. Yosra menemukan debu menutupi kamp pengungsi.
Saat itu, tenda yang ia tinggali terjatuh dan menimpa dirinya dan sang putri. Dia berteriak minta tolong, tapi putri yang meninggal itu tidak menjawab.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi di sekitar saya. Saya pikir saya sedang bermimpi tapi saya menahan diri dan mulai memanggil anak saya Walaa, tapi dia tidak menjawab,” lanjut Yosra.
“Orang-orang dan dokter berlari menyelamatkan kami, saya menelepon Walaa hingga saya melihat tubuhnya tergeletak di tanah berlumuran darah,” ujarnya.
Diperkirakan 30.631 warga Palestina, sebagian besar warga Palestina, tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah masjid di Deir al-Balah. Ibu dan anak-anak tewas. Sejauh ini, lebih dari 72.043 orang terluka.