ditphat.net – Baru-baru ini viral di media sosial, terungkap momen memalukan yang dialami seorang guru mengaji unik. Tak semestinya, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, salah satunya memperlihatkan seorang tersangka guru mengaji diarak keliling desa oleh warga yang hanya mengenakan pakaian pendek dan celana ketat berwarna hitam, dibagikan oleh akun Instagram @uhemez. .
Tak tahu malu dan percaya diri, ia berjalan dengan tubuh tegak saat warga mengarak tindakannya.
Ustad berinisial S (55) ini kedapatan berhubungan intim dengan santrinya Vi (16) yang masih di bawah umur di taman belakang musala.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria tersebut mengalami pelecehan seksual sebanyak tujuh kali. Awalnya, warga menilai tindakan tercela yang dilakukan ustadz setelah perilakunya terkesan tidak wajar.
Setelah kerap bertingkah aneh, para santri mengaji tersebut akhirnya curiga terhadap sang guru, hingga salah satu santri melaporkannya ke warga sekitar.
Setelah mendapat laporan, warga melakukan pengawasan dan menemukan guru mengaji itu terlibat perbuatan tidak senonoh.
Sontak warga yang melihatnya pun haru terhadap pria tersebut dan mengarak guru mengaji tersebut dalam keadaan telanjang keliling desa untuk memberinya pelajaran.
Kini pelaku telah ditangkap dan dinyatakan sebagai terdakwa, dan dikabarkan akan dipidana dengan pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sragen AKP Isnovim Chodaryanto mengatakan, pelaku melakukan perbuatan keji tersebut sebanyak 10 kali dan melakukan hubungan badan sebanyak 7 kali sejak tahun 2022, dan kasus ini baru terungkap pada tahun 2024.
“Awalnya S ketahuan menyetubuhi korban. Kemudian tetangga melihat dan memberitahu sesepuh. Korban kemudian diinterogasi oleh anggota keluarga dan mengaku melakukan hubungan seksual dengan Sragen sebagai suami istri,” jelas Isnovim Chodaryanto. Kasat Reskrim Polres Sragen AKP, Instagram @cepat Dikutip ditphat.net.co.id dari Indo.
Reaksi warganet
Sontak, unggahan video viral tersebut sukses mengundang reaksi netizen di media sosial.
Seorang netizen menulis, ‘Kenapa jalan sendiri, harusnya ditepikan’.
“Innalillahi dari tahun 2022? Sekarang korbannya umur 16 tahun, ya ampun masih kecil, parah gimana? Kenapa orang seperti ini bisa berumur panjang,” sahut yang lain.
“Mahasiswa itu tidak minta tolong saat dipaksa.. sampai 7 kali lho,” kata pengguna media sosial lainnya.
“Kamu harusnya ditandai oleh geng. “Pelanggar seks”… maka seluruh kota akan diarak,” kata yang lain.
“Untung guru ngajinya…coba ke guru sebelah,” kagum yang lain.
“Dia masih memakai gaun itu, bukan memamerkannya,” tulis yang lain.