ditphat.net – Sebuah foto Maxwell, salah satu anggota Clash of Champions dibagikan, mengirimkan makanan yang diduga terkait dengan Israel. Foto tersebut dengan cepat menyebar di Internet dan membuat marah pengguna internet. Sebab, memboikot produk Israel merupakan persoalan hak asasi manusia yang serius. Bagi pendukung Palestina, menjadikan isu boikot sebagai lelucon adalah tindakan yang tidak sensitif dan meremehkan perjuangan dan penderitaan yang dialami warga Palestina.

Dalam Instagram story yang diposting di akun keduanya, Maxwell memamerkan makanan yang dibelinya dari restoran cepat saji yang masuk daftar boikot. Foto yang diunggah itu kemudian disertai keterangan “Maaf aku lapar sekali, #peace.”

Alasan boikot perusahaan tersebut adalah tuduhan secara tidak langsung mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina. Selain itu, restoran tersebut diyakini dapat membantu perekonomian Israel melalui pajak dan kemitraan bisnis.

Selain itu, ada lagi postingan yang memperlihatkan makanan di restoran cepat saji dengan foto semangka di sebelahnya. Beberapa pengguna internet menganggapnya sebagai lelucon yang tidak pantas.

Semangka dikenal sebagai simbol Palestina dan digunakan oleh para pendukungnya karena simbolismenya yang kuat. Pasalnya, warna merah, hijau, putih, dan hitam pada semangka mewakili warna bendera Palestina. Dengan menggunakan gambar semangka, para pendukung Palestina dapat mengekspresikan solidaritas dan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.

Postingan Maxwell dinilai kontroversial apakah ia mendukung Palestina atau tidak. Pada Senin, 15 Juni 2024, namanya mendapatkan popularitas di aplikasi X. Hal ini membuat banyak netizen mengomentari tindakan Maxwell.

“Boleh ikut boikot atau tidak, padahal kalau bisa ikut boikot karena ini masalah kemanusiaan, tapi jangan dijadikan bahan lelucon,” kata salah satu warganet.

Beberapa netizen lain juga geram dengan tindakan Maxwell, dengan Clash of Champions menggambarkannya sebagai ilmuwan yang cerdas. Namun, intelijen tersebut diyakini tidak tercermin dalam pendekatannya terhadap masalah kemanusiaan.

“Sakitnya kalau dia bertingkah seperti orang yang meledek, bercanda, apa pun yang dia makan,” tulis salah satu netizen di aplikasi X.

Maxwell Salvador, nama asli pemilik akun tersebut, akhirnya membeberkan namanya yang menjadi perbincangan hangat. Melalui kanal WhatsApp pribadinya, ia menjelaskan bahwa foto tersebut diunggah tiga bulan lalu dan langsung dihapus setelah mendapat teguran dari beberapa teman kuliahnya.

“Saya akui bahwa story (Instagram) yang ramai sekali ini adalah milik saya dan saya publikasikan lebih dari 3 bulan yang lalu dan saya akui itu adalah kesalahan fatal yang tidak seharusnya saya lakukan. “Teman-teman kuliah saya (terutama orang-orang terdekat saya) juga sangat marah ketika saya memposting cerita ini, dan akhirnya saya menghapusnya setelah banyak orang yang memarahi saya,” kata Maxwell, Senin (15/7/2024).

Maxwell mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pendukungnya. Ia berharap kedepannya bisa lebih berhati-hati dalam perkataan dan tindakannya agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

“Saya tidak bisa mengatakan apa pun kecuali penyesalan dan penyesalan. “Saya berharap untuk lebih berhati-hati dalam berpikir, bertindak, berkata-kata dan menulis di masa depan,” tutup Maxwell.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *