LANGSUNG – Misi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mengalahkan milisi Hizbullah Lebanon masih terus berjalan. Rezim Zionis harus membayar mahal pada 7 Oktober 2024 setelah terbunuh oleh serangan mortir.
ditphat.net Military melaporkan dari al-Mayadeen, milisi Hizbullah terus menerus menembakkan mortir di sepanjang perbatasan.
Serangan tersebut merupakan strategi pertahanan yang dilakukan Hizbullah, seiring operasi militer Israel yang secara berkala menembus perbatasan Lebanon.
Tembakan mortir yang dilakukan pejuang Hizbullah menimbulkan korban jiwa. Sersan Mayor Etai Azulai (25), anggota Unit Operasi 5515, unit militer elit Israel yang diisi berbagai pasukan khusus.
IDF membenarkan tewasnya Azoulay akibat serangan mortir milisi Hizbullah di Israel utara. Tak hanya itu, dua anggota Divisi Lintas Udara 5515 dari Lintas Udara ke-98 mengalami luka parah.
Kematian Azoulay terjadi ketika tentara Israel terus berusaha melancarkan serangan darat ke Lebanon, selain serangan udara.
Baku tembak itu rencananya akan digelar bertepatan dengan peringatan satu tahun agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Palestina. Hizbullah disebut-sebut mampu menggagalkan upaya tentara Zionis yang menyerbu wilayahnya.
Pada Minggu, 6 Oktober 2024, milisi Hizbullah juga berhasil mendorong pasukan Israel hingga ke Tepi Barat, Palestina.
Serangan milisi Hizbullah membuat banyak pasukan Israel berantakan ketika mereka mencoba menyusup ke Yaroun, wilayah Nabatieh di Lebanon, provinsi Gaza.
Kemudian, pada 5 Oktober 2024 waktu setempat, terjadi serangan milisi Hizbullah di wilayah Hallet Shuaib, Udaish yang mengakibatkan tewasnya 15 tentara Israel.