Cikarang, ditphat.net: Kebakaran tidak hanya berdampak pada bangunan saja, namun juga dapat berdampak pada kendaraan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, motor balap Marc Marquez terbakar beberapa waktu lalu saat melintasi Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tak hanya sepeda motor konvensional, kendaraan listrik juga punya risiko kebakaran lebih tinggi karena baterai bawaannya.
Kebakaran pada kendaraan listrik bisa terjadi kapan saja karena berbagai sebab. Seperti korsleting listrik, kebocoran bahan bakar atau suhu mesin yang terlalu tinggi.
Oleh karena itu, keberadaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di dalam mobil Anda bukan hanya sekedar aksesoris, namun juga merupakan langkah penting untuk menjamin keselamatan saat berkendara.
Dalam hal kebakaran kendaraan, jenis APAR juga harus diperhatikan.
Rahmat Rezki selaku Managing President PT Indolok Bakti Utama mengungkapkan, jenis APAR bermacam-macam, mulai dari busa hingga cair.
Jenis alat pemadam kebakaran ini bermacam-macam, ada yang berbentuk busa, bubuk, cair, dan selimut, kata ditphat.net di Cikarang, Jawa Barat.
Menurut dia, selain APAR cair, APAR jenis selimut sebenarnya cukup efektif memadamkan kebakaran kendaraan.
“Selimut APAR sangat baik dalam meredam atau menahan panas, namun jarang digunakan karena harganya sangat mahal,” kata Rahmat.
Ditambahkannya: “Jarang sekali produsen yang menggunakannya karena harganya saja bisa Rp 90 juta hingga Rp 150 juta dan langsung dibuang. Jadi hanya untuk alasan keamanan.”
Sementara itu, PT Indolok Bakti Utama sebagai pemasok APAR di Indonesia mengungkapkan rencana menjual selimut APAR dengan harga peluncuran Rp 75 juta.