NEWS DITPHAT Cek Fakta: Cek Gula Darah Gratis dari Fakultas Kedokteran Sebarkan HIV

ditphat.net – Sebuah pesan berantai beredar di media sosial yang memperingatkan Anda untuk tidak mendapatkan tes gula gratis di sekolah kedokteran. Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp dengan narasi bahwa tes gula gratis dimaksudkan untuk menyebarkan HIV/AIDS.

Kisah lengkapnya ada di bawah ini:

Peringatan….hati-hati, jangan suka tes darah yang seharusnya gratis atau di tempat abal-abal, hati-hati. Cara ini bisa saja terjadi… Guru/pengurus dan ibu-ibu hati-hati, jangan tergiur dengan tes gula gratis. Ini WA dari Komando IX Udayana. Islamoalicom. Mohon perhatiannya!!!! …dan segera lapor jika ada yg mengaku dari fakultas kedokteran dan ingin mengukur/memeriksa gula darah atau mengambil sampel darah…gratis…tolak dan segera bergabung…waspada dokter abal-abal. Harap siap membantu menangkap mereka secepatnya, jika anda bertemu dengan orang-orang yang datang kepada anda dan mengatakan bahwa mereka dari fakultas kedokteran untuk membantu mengukur gula darah anda secara gratis, segera laporkan ke polisi karena orang-orang tersebut adalah orang-orang yang ingin menghancurkan Indonesia.  Mereka pergi dari rumah ke rumah untuk menyebarkan virus AIDS melalui jarum suntik yang mereka bawa. Kabar tersebut muncul setelah banyak warga Pasuruan, Jawa Timur, yang terjangkit virus AIDS setelah mendapat tes gula darah gratis dari pria yang mengaku sebagai dosen. obat. Hal serupa juga terjadi di provinsi Georgia, ada beberapa orang yang diduga mengidap AIDS setelah disuntik gula darahnya oleh pihak yang mengaku dari Fakultas Kedokteran yang meminta untuk lebih berhati-hati dan segera memberitahu polisi jika hal tersebut terjadi. terjadi di daerah anda agar segera ditangkap beserta barang bukti.. .Dan itu terjadi di SDN PATAS Gerokgak, Buleleng. Namun para guru menduga Merek memaksa mereka mendonorkan darahnya dengan dalih untuk tes darah siswanya. Ingatlah untuk segera meminta kredensial mereka dan laporkan secepatnya agar mereka hilang. Lebih banyak korban di kalangan anak-anak, saudara, teman dan organisasi di sekitar kita…

Benarkah peringatan tes gula gratis di fakultas kedokteran ditujukan untuk menyebarkan HIV dan AIDS?

Hasil cek fakta

Dalam pemberitaan Cekfakt.com, untuk memverifikasi klaim di atas, tim cek fakta Tempo mencari berita relevan dari beberapa media terpercaya. Alhasil pesan berantai tersebut merupakan hoax yang beredar sejak tahun 2017 dan mengalami perubahan.

Pesan berantai serupa juga tersebar di Jawa Timur. Padahal, menurut Beritajatim.com, informasi tersebut pernah terjadi sebelumnya di Malang dan diberitakan pada 18 Desember 2017 oleh media lokal.

Kabid Humas Polda Jatim Kompol Paul Dirmenta membenarkan informasi tersebut adalah “hoaks”.

Di Bajaungura, Jawa Timur, pesan berantai serupa pernah beredar pada tahun 2019. Disebutkan bahwa seorang dokter palsu menyebarkan HIV dengan mengambil sampel darah di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Kadungadam, Wilayah Bajaungura. Informasi ini membuat khawatir para guru, masyarakat dan layanan kesehatan di distrik Kadongam.

Kepada Kumparan.com, Kepala Sekolah SD Kedungdaem membenarkan bahwa tidak ada kejadian seperti itu di sekolahnya. Saya bertanya kepada kepala sekolah lain dan mereka juga mengatakan hal yang sama. Itu tidak benar, kata direktur Priyanto Othuma.

Kapolsek Kadongdama Agus Elfauzi menegaskan informasi yang beredar tidak benar. Pihak berwenang telah mengkonfirmasi hal tersebut dengan pihak puskesmas dan pihak sekolah serta dengan pihak-pihak yang disebutkan dalam siaran tersebut, semuanya menjawab bahwa hal tersebut tidak benar.

Pesan berantai serupa juga beredar di Biraun, negara bagian Aceh pada tahun 2017. Bedanya, pesan berantai tersebut menyebutkan pelakunya adalah seorang dokter yang terkait dengan ISIS dan PKI. Agar lebih meyakinkan, laporan tersebut menyebut Kapolres Bireuen AKBP Riza Yulianto sebagai pejabat yang dikonfirmasi.

Melansir JPNN.com, selain nama PKI, muncul pesan berlabel ISIS. Isinya persis sama. Permintaan untuk menghentikan orang-orang yang memeriksa kadar gula secara gratis dan pergi dari rumah ke rumah. Pesan gambar saja.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolda Aceh Riza Yulianto menegaskan alamat tersebut tidak benar sama sekali. Padahal, saat artikel ini muncul, ia belum lengser dari jabatan Kapolres Bireon.

Artikel ini muncul pada bulan April dan awal Mei 2017, saat saya belum dilantik menjadi Kapolres Bireuwen. Saya belum pernah melontarkan pernyataan seperti itu, kata Riza Kashermet, jurnalis asal Aceh (Java Fos Group di Aceh). Provinsi, redaksi), dimintakan persetujuan pada 17 Juli 2017.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tempo, rangkaian pemberitaan yang menyebut tes glukosa gratis di fakultas kedokteran bertujuan menyebarkan HIV/AIDS adalah salah. Utas serupa telah beredar sejak 2017, merinci lokasi berbagai peristiwa dan termasuk nama pejabatnya.

Kabid Humas Polda Jatim Kompol Paul Dirmenta membenarkan informasi tersebut hoaks. Begitu pula Kapolres Biruen AKBP Risa Yulianto yang namanya masuk dalam rangkaian pesan serupa.

Literatur

Https://cekfakt.com/focus/9806

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *