ditphat.net – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan pemberitaan pemimpin negara, Presiden Jokowi, yang dituduh membangun rumah jompo. Seperti kita ketahui bersama, Presiden Joko Widodo akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Negara pada Oktober 2024.
Kabar Jokowi sedang merenovasi rumah barunya setelah pensiun pun mengemuka di beberapa tempat di media sosial. Salah satunya dibagikan akun Instagram @harianjogja beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pantauan di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (27/6/2024) area sekitar lahan yang akan dibangun dilapisi lembaran galvanis. Nanti juga akan dikerjakan oleh tukang bangunan, tulisnya. Pernyataan di Instagram yang diposting oleh @harianjogjga dikutip ditphat.net.co.id pada Rabu, 3 Juli 2024.
Jokowi sebelumnya mengaku akan kembali ke kampung halamannya di Solo setelah menjabat sebagai kepala negara. Kini ramai perbincangan, sebelum menjabat ia dikabarkan sedang membangun rumah seluas 1,2 hektare yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Provinsi Karanganyar.
Lantas seperti apa rumah jompo yang akan menjadi rumah baru Jokowi di masa pensiun? Berikut sederet fakta yang perlu Anda ketahui, kami kumpulkan dari berbagai sumber.
Harga tanah di sekitarnya naik
Rumornya, Jokowi tengah menggarap pembangunan di Karanganyar untuk dijadikan rumah jompo, hingga menarik perhatian warganet dan masyarakat sekitar.
Bahkan, pembangunan yang diproyeksikan menjadi rumah jompo Jokowi ini juga memberikan sejumlah manfaat positif bagi warga sekitar. Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengatakan, akibat dibangunnya rumah jompo oleh Jokowi, harga tanah di kawasan itu kini naik signifikan.
Sebelumnya, tanah di kawasan itu dijual Rp10 juta – Rp12 juta/m.
Sekarang ada Rp 15 juta/m, Rp 17 juta/m, tambahnya, mengutip ditphat.net.co.id.
Menurutnya, hal ini tentunya akan berdampak positif bagi Desa Blulukan karena diprediksi akan semakin banyak investor yang datang.
Jokowi memilih wilayahnya sendiri.
Menteri Sekretaris Negara Setya Utama mengatakan Presiden Joko Widodo rupanya memilih tanahnya sendiri untuk dijadikan perumahan setelah ia meninggalkan Indonesia sebagai orang nomor satu di negara itu.
Namun, ia mengaku belum mengetahui alasan Jokowi memilih tempat tersebut. Menurutnya, hanya presiden dan keluarga yang mengetahui hal tersebut.
Luasnya mencapai 1,2 hektar
Kediaman baru Presiden Joko Widodo pasca lepas jabatan kepala negara terletak di Jalan Adisucipto, Desa Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Diketahui, tanah ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar atau 12.000 meter persegi. Menteri Luar Negeri Setya Utama mengatakan, rumah tersebut kini sedang dibangun.
Menurut berbagai pemberitaan, setelah selesai dibangun, rumah tersebut bisa langsung ditempati dan menjadi milik presiden.
Sosok Pemilik Rumah Pensiunan Jokowi
Kepala Desa Blulukan (Kades) Slamet Wiyono mengatakan, tanah seluas 12.000 meter persegi itu milik dua orang. Dari 12.000 meter itu, sekitar 9.000 meter milik PO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso, dan sisanya milik Joko Wiyono, kata Slamet.
“12.000 meter persegi itu tiga pasak keliling, tiga pasak sekitar 9.000 milik Pak Soeroso Rosalia Indah. Lalu satu pasak lagi sekitar 2.700 atau 2.800 untuk Joko Wiyono,” kata Slamet saat dihubungi tim dikutip ditphat.net.co.id.
Dalam keterangannya, Slamet mengatakan, tanah yang dulu dimiliki Joko Wiyono sudah berpindah pemilik. Sedangkan Joko Wiyono merupakan pemilik terbaru atau terbaru.
Lebih besar dari rumah mantan presiden
Seperti diketahui, seluruh mantan presiden Indonesia juga mendapat rumah pensiun negara. Namun, tampaknya Jokowi punya lahan lebih banyak dibandingkan presiden sebelumnya.
Sebagai contoh, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mendapat rumah di atas tanah seluas 1.500 meter di Mega Kuningan, Jakarta.
Nilai tanahnya mencapai Rp 15 juta per meter
Harga tanah yang akan dijadikan kediaman baru Presiden Jokowi sudah terungkap. Rumah Pensiunan Jokowi dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektare. Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono juga mengungkapkan, nilai tanah yang dibangun rumah jompo Jokowi mencapai Rp15 juta per meter persegi.
Alasan Jokowi Memilih Karanganyar Ketimbang IKN
Alasan Jokowi tak memilih IKN terungkap atas permintaan netizen di beberapa akun media sosial. Alasan tersebut diungkapkan dengan jelas oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Menurut dia, alasan Jokowi memilih Karanganyar sebagai lokasi rumah jomponya karena kawasan tersebut sangat representatif. Sebab, kawasan tersebut dekat dengan beberapa tempat umum seperti alun-alun tol dan bandara.