ditphat.net – Sebagai pemimpin jumlah milisi di Timur Tengah, Iran menunjukkan stabilitas dalam menghadapi serangan militer besar-besaran Israel terhadap Palestina dan Lebanon. Negara yang dipimpin Ayatollah Khamenei dipastikan tidak akan mengirimkan pasukan ke kedua negara tersebut.
Posisi Iran dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Luar Negeri Iran. Melalui juru bicaranya, Nasser Kanaani, Iran mengatakan pihaknya tidak menganggap perlu mengirim pasukan militer ke Jalur Gaza atau Beirut.
Pengumuman Canaan datang ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan di Lebanon selatan, dengan tujuan menghancurkan militan Hizbullah.
Tak hanya itu, Hamas, pesawat oposisi di Gaza, juga menghadapi permasalahan serupa. Bahkan milisi Houthi di Yaman tidak mendapatkan bantuan dari tentara Iran.
Kanaani juga mengatakan Teheran sebenarnya tidak menginginkan perang. Namun, dia tidak takut perang dan berjuang demi Timur Tengah yang aman dan stabil.
“Tidak perlu mengirimkan pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran,” kata Kanaani, dilansir ditphat.net Army dari Russia Today.
“Para pejuang di Lebanon dan Palestina mampu dan cukup kuat untuk mempertahankan diri melawan agresi,” katanya.
Ketika Timur Tengah menghadapi ancaman konflik yang serius, sikap positif Iran patut dikhawatirkan. Lagi pula, jika perang sampai ke Timur Tengah, Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel, bisa saja terlibat.
“Kami belum menerima permintaan apa pun dari pihak mana pun. Sebaliknya, kami sudah diberitahu dan kami yakin mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan kami,” lanjut Kanaani.
Namun Canaan tetap memastikan bahwa Israel akan dihukum atas kejahatannya terhadap Iran. Termasuk pembunuhan terhadap prajurit berpangkat tinggi.
Kanaani: “(Iran) (Israel) tetap diam dengan impunitas dan impunitas atas kejahatannya terhadap rakyat Iran, militer dan kekuatan oposisi.
Menurut informasi Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari seribu warga sipil tewas dan lebih dari 6 ribu lainnya luka-luka akibat serangan tentara Israel terhadap Lebanon pekan lalu.