Beragam Reaksi Ormas Keagamaan Setelah Dapat Izin Kelola Tambang

ditphat.net – Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Umum (PP) Nomor 25 Tahun 2024 yang merupakan perubahan atas undang-undang pertambangan dan batubara sebelumnya. Aturan ini membuka kemungkinan bagi badan usaha organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk mengelola perusahaan pertambangan batu bara pada periode 2024-2029. 

Maklum, PP 25 Tahun 2024 yang merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pertambangan dan Sumber Daya Mineral menjadi kekuatan dan alasannya. 

Perintah ini pun menarik perhatian publik. Ini memiliki pro dan kontra. Banyak organisasi keagamaan juga memberikan jawaban berbeda. Berikut rangkumannya: 1. NU sedang mempercepat pendirian PT untuk proyek pengelolaan pertambangannya.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan telah membentuk perseroan terbatas (LTC) dalam skema pengelolaan pertambangan menyusul kebijakan baru Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan izin pertambangan bagi umat beragama. organisasi Baca selengkapnya 2. Hal ini dilakukan oleh Muhammadiyah setelah pemerintah memberikan izin kepada asosiasi untuk mengelola tambang tersebut.

Pemimpin Umum (PP) PP Sekjen Abdul Mu’ti mengatakan belum ada konsultasi antara Pemerintah dan pihaknya terkait kemungkinan pengelolaan pertambangan, terkait pemberian Subsidi Usaha Pertambangan (IUP) bagi organisasi keagamaan (ormas). ). Baca selengkapnya.3. KWI tidak akan mengajukan izin usaha pertambangan

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menegaskan tidak akan mengajukan izin pertambangan karena pemerintah memperbolehkan organisasi keagamaan untuk mengelola izin sumber daya mineral. Baca selengkapnya.4. PGI mengkomunikasikan dua hal tersebut tentang organisasi keagamaan yang mempunyai izin menjalankan pertambangan

Gomar Gultom, Ketua Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mengatakan, pemberian izin perusahaan pertambangan (IUP) kepada organisasi keagamaan (ormas) merupakan cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partisipasi masyarakat dalam pengelolaan. kekayaan nasional. Baca selengkapnya.5. Ketua PHDI Bali menyambut baik kewenangan Pemerintah terhadap organisasi keagamaan tersebut untuk mengelola lahan pertambangan

Presiden Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Nyoman Kenak mengatakan di Bali belum ada pertambangan sehingga PHDI Bali masih menunggu kabar dan kebijakan dari pemerintah pusat. Baca selengkapnya Baca artikel trending menarik lainnya di link ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *