ditphat.net – Menyusul viralnya pemberitaan di tvOnenews.com dan ditphat.net.com tentang dua kakak beradik asal Brebes yang ijazahnya tertahan di SMK Pusponegoro 1 Brebes, pihak sekolah akhirnya memberikan ijazah kepada Muhammad Nabil Fauzi Nurohman dan Muhammad Bakhtiyar. Nurohman Jumat Bebas, 12 Juli 2024.
Pihak sekolah mengundang Nunung (40), orang tua dua anak, untuk mengambil ijazahnya. Nunung pun berangkat ke sekolah bersama kedua anaknya untuk mencap ijazahnya dengan tiga jari.
Setelah disegel dengan tiga jari, mereka mendapat ijazah gratis. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah dan akan mendapatkan pekerjaan dengan ijazahnya.
Muhammad Nabil Fauzi Nurohman mengaku senang bisa meraih gelar sarjana selama bersekolah di SMK Pusponegoro 1 Brebes dibandingkan harus mengeluarkan uang untuk menutupi kekurangan biaya sekolah. Ia mengaku masih memiliki banyak hutang semasa menjadi siswa di SMK Pusponegoro 01 Brebes.
“Banyak yang terlambat membayar, tapi alhamdulillah kami bisa lulus ujian sebelum batas waktu. Kami berterima kasih kepada SMK Pusponogoro karena mendapat diskon untuk mendapatkan ijazahnya,” kata Nabil usai menerima ijazah sekolah tersebut didampingi ibu dan adiknya.
Sementara itu, perwakilan wilayah Tegal
Wakil Direktur Humas (Wakasek) Wakil Direktur SMK Pusponogoro 01 Brebes Zaenal Fudin mengungkapkan, pihaknya bersama Muhammad Nabil Fauzi Nurohman dan Muhammad Bakhtiyar Nurohman mengajak para orang tua untuk mengklik tiga jari ijazah dan mendapatkan ijazah secara gratis. denda dikenakan. sen.
“Kami mendukung penyegelan ijazah dengan tiga jari agar dapat digunakan dengan benar. Dapat digunakan untuk keperluan administrasi pada saat melamar pekerjaan atau urusan lainnya. Mereka akan menerima ijazah tanpa bayaran apapun,” kata Fudin kepada komunitas media. .
Pihak manajemen sekolah juga menjelaskan, karena tidak ada komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah, maka ijazah kedua anak tersebut sebelumnya ada di sekolah tersebut.
“Tidak ada kontak sampai akhir penelitian dan mereka bekerja sampai informasi diterima. Kalau ada kontak, kami sangat sabar dan sangat mendukung terutama di bidang pekerjaan,” tegas Pudin.
Selain sebagai lembaga pendidikan, Fudin menegaskan juga memiliki misi sosial. Selain itu, tergantung status atau status ekonomi orang tua siswa yang membutuhkan bantuan.
“Keadaan ekonomi para peserta sangat membutuhkan bantuan. Apalagi kita sangat perlu membantu anak-anak yatim piatu yang mendapat bantuan dari negara,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, dua kakak beradik asal keluarga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah terpaksa melakukan pekerjaan serabutan. Pasalnya, ijazah tingginya masih tertahan di Vocational Lyceum (SCV) Pusponogoro 01 Brebes, tempat ia belajar selama 3 tahun.
Ijazah SMA dua bersaudara ditahan karena mereka tidak mampu membayar uang yang hilang. Apalagi, ibu dari dua saudara laki-laki Muhammad Nabil Fauzi Nurohman dan Muhammad Bakhtiyar Nurohman ini berstatus janda dan harus mengasuh keempat anaknya.
Gelar mereka ditangguhkan di SMK Pusponegoro 01 Brebes karena kekurangan biaya sekolah sekitar Rp 15 juta. Muhammad Bakhtiar Nurohman yang lulus tahun 2022 masih harus membayar masing-masing Rp 10 juta; dan kakak laki-lakinya, Muhammad Nabil Fauzi Nurohman yang akan lulus tahun 2021 harus membayar lagi Rp 5 juta.
Laporan: Tri Handoko tvOne (Brebes)
Baca artikel menarik ditphat.net Education lainnya melalui link ini.