ditphat.net – Beredar informasi di platform TikTok yang menyebutkan bahwa vaksin tersebut mengandung enzim Luciferase yang disebut-sebut dapat digunakan sebagai alat pelacak di dalam tubuh. Lalu klaim dalam video ini adalah Anda harus mengubah sistem imun untuk mengeluarkan kode mRNA agar tubuh tidak melihat mRNA palsu sebagai ancaman.
Penjelasan dalam video tersebut adalah sebagai berikut:
“Baik sayangku. Jadi ada zat bernama LUCIFERASE (SM-102). Siapa yang bisa melacakmu? Karena temanku itu menggunakan Paspor Vaksinasi palsu (padahal sudah terdaftar). Dia sedang melalui Bandara (Scanner) . ) untuk Penerbangan Internasional” Kami tahu bahwa vaksin memberikan sesuatu untuk mengikuti Anda.”
HASIL PEMERIKSAAN SAAT INI
Berdasarkan hasil penelusuran Cekfakt.com, klaim tersebut salah. Faktanya, menurut Usatoday.com, enzim Luciferase tidak termasuk dalam vaksin virus corona mana pun. Enzim luciferase digunakan secara eksklusif dalam penelitian COVID-19 karena kemampuannya memancarkan cahaya membantu peneliti melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel. Selain itu, tidak ada alat pelacak pada vaksin virus corona.
Menurut Who.int, ada juga beberapa vaksin yang cara kerjanya berbeda-beda, seperti vaksin virus inactivated atau attenuated, yaitu menggunakan bentuk virus yang dilemahkan atau diinaktivasi sehingga tidak menimbulkan penyakit namun tetap menghasilkan respon imun. Ada juga vaksin berbasis protein yang dapat menginduksi respons imun dengan menggunakan fragmen protein tidak berbahaya atau cangkang protein yang meniru virus COVID-19.
Berikutnya adalah vaksin vektor virus yang menggunakan virus aman yang tidak menyebabkan penyakit tetapi berfungsi sebagai platform untuk memproduksi protein virus corona guna meningkatkan respons imun. Berikutnya, vaksin RNA dan DNA merupakan pendekatan lanjutan yang menggunakan RNA atau DNA yang dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan protein yang aman memicu respons imun.
Oleh karena itu, klaim bahwa vaksin tersebut mengandung Luciferase dan alat pelacak adalah klaim yang salah dan termasuk dalam kategori Konten Menyesatkan.
LARUTAN
Klaim ini salah karena enzim luciferase tidak termasuk dalam vaksin apa pun untuk virus COVID-19. Selain itu, vaksin virus corona tidak dilengkapi alat pelacak seperti yang diklaim.
REFERENSI
Https://cekfakt.com/focus/9592