
Jakarta, ditphat.net – Megavati HengUstry memasuki pusat perhatian bukan karena kehadirannya yang cemerlang di Bumi, tetapi karena kritik cepat warga karena jawabannya.
Setelah petrokimia Yunani gagal mengejar Grand Final Proliga 2025, Pavoli Indonesia terbaik melampapkan perasaannya dalam siaran langsung di Tikok.
Megavati, yang sebelumnya muncul dengan cemerlang di Liga Voli Korea dengan Red Sparks, menerima penghinaan terhadap penampilannya, yang ditolak setelah kembali ke Indonesia. Faktanya, seorang pemain bernama Megatron telah menyelesaikan musim yang sangat besar di V-League Korea, di mana ia berhasil mencapai percikan merah untuk final.
Namun, kinerja Megavati dalam dua pertandingan Profene 2025 terakhir dengan Grace Petrokimia menerima beberapa komentar pedas dari publik. Di pertandingan pertama, dia tidak bisa membawa timnya untuk menang dari Jakarta Portamina Anduro meskipun terlihat besar. Di pertandingan kedua, Megavati tampak mengesankan ketika Jakarta Electric PLN kesal 3-0. Sayangnya, hasil pertandingan lain menghindari kesempatan bagi timnya untuk bergabung dengan pesta top.
Tidak diam, Mega mengangkat suaranya melalui Ticketkok langsung dengan nada tinggi. Dia menjelaskan bahwa dia punya waktu untuk berlatih sehari dengan lada rahmat sebelum tampil dalam pertandingan penting. Bandingkan ketika dia berkompetisi di Korea, di mana dia menerima waktu pelatihan intensif selama berbulan -bulan.
“Anda pikir Anda menggunakan otak Anda, menggunakan otak Anda. Saya tidak pernah berlatih 20 hari, hanya latihan satu hari dan kemudian diminta untuk bermain dengan baik sebagai Korea, yang memberikan 3 bulan, tidak ada otak,” kata Mega.
“Saya hanya berlatih di pliga selama sehari saya diminta untuk bermain sebagai Korea yang berlatih tiga bulan. Jika Anda menggunakan otak saya berpikir, bukan pelukan,” dia marah.
Tidak hanya tentang waktu persiapan, Mega juga mengungkapkan bahwa itu selama periode pemulihan cedera. Dia juga meminta masyarakat untuk masuk akal dan tidak hanya menghukum satu atau dua pertandingan.
“Saya melonggarkan kerusakan negara, saya tidak melonggarkan posisi liburan saya. Kelas Ronaldo tidak hanya bisa segera berlatih satu hari, terutama saya, terutama saya, bukan Mega terus menyebutkan nama superstar sepakbola dunia sebagai perbandingan.
Megavati juga berjuang untuk pertarungannya selama karirnya di Korea, termasuk tekanan emosional.
“Apakah Anda tahu bahwa pertandingan saya di Korea menangis selama tiga bulan pelatihan. Di sini hanya satu hari diminta bermain keras sebagai surga,” katanya.