
JAKARTA, ditphat.net – Pemerintah menjadi semakin serius dalam menangani penghentian penghentian beban atau pasta gigi di jalan raya sektor logistik.
Selama pertemuan dengan Menteri Menteri Gumismita, langkah konkret dilanjutkan dengan Menteri Dudy Purwagandhi dalam pelaksanaan kebijakan nol Odol di lapangan.
Agus Gumismang telah menilai bahwa kebijakan ini sedang dilaksanakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek strategis, terutama ketika meningkatkan daya saing industri.
“Kami mendukung nol ODOL, karena biaya logistik mengurangi keamanan jalan dan menghemat sisi kanan pernyataan resmi, Kamis 20, 20, 2025.
Penerapan NUL Irdol sebelumnya ditunda karena Pandemi Covid-19 yang memiliki pengaruh pada ekonomi. Namun, pemerintah dipekerjakan untuk meningkatkan logistik melalui berbagai upaya, seperti modernisasi kutu transportasi dan meningkatkan kompetensi pengemudi.
“Peningkatan ini sangat penting, sehingga sistem logistik lebih aman dan lebih efisien,” kata Menteri Industri.
Kementerian Industri telah melakukan sosialisasi dengan keamanan sektor pemain industri sehubungan dengan kebijakan ini sehingga mereka dapat berubah.
Salah satu tantangannya adalah peningkatan sektor industri investasi. Menteri industri berencana bahwa sektor transportasi domestik dapat memenuhi permintaan.
Pemerintah juga mendorong kementerian dan lembaga yang relevan untuk memberikan stimulasi ke sektor ini untuk mendukung pembelian armada logistik baru. Selain itu, kerja sama dengan lembaga keuangan dapat digunakan, sehingga perusahaan logistik menerima pinjaman untuk investasi float.
Menteri Dudy Purwagandhi menambahkan bahwa partainya telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan pemangku kepentingan untuk mempercepat implementasi Nul Irdol.
“Kami menghargai perjanjian ini. Kebijakan nol ODOL harus segera diimplementasikan, sehingga masalah ODOL dapat diselesaikan secara perlahan,” kata Menteri Transportasi.