
ditphat.net – Apt. Augustina Setiawati, M.Sc., Ph.D., Program Penelitian dan Dosen Program Penelitian Farmasi di Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, telah menerima fokus pada forum dan penemuan internasional untuk mengubah kepiting dan kepiting untuk biomatadium untuk regenerasi.
Penemuan penting ini dipresentasikan oleh Augustina pada pertemuan para pemimpin kimia Young APEC di Suwon, Korea Selatan, 23-25 April 2025. Ayo, terus menjalankan salinan lengkap.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Korea Chemical Society (KCS), sebuah organisasi ilmiah terkemuka di Korea Selatan yang telah berkontribusi signifikan terhadap pengembangan penelitian kimia sejak awal pada tahun 1946.
Konferensi bergengsi ini telah menyatukan 23 peneliti berbakat dari 13 negara di wilayah Asia Pasifik.
Dalam presentasi berjudul “Biomatadium Berkelanjutan Berdasarkan Kitosan untuk Kedokteran Regenerasi: Resolusi Lokal, Didominasi oleh Internasional”, Augustina menggambarkan bagaimana kelompok penelitian telah mampu mempromosikan biomaterial berdasarkan kitosan yang telah dikonversi menjadi bahan kimia untuk meningkatkan sifat mekanik, biokompatibilitas dan kapasitas.
“Penelitian ini mengakibatkan kekhawatiran masalah limbah dan pemrosesannya. Kami ingin menciptakan solusi yang tidak hanya ekologis, tetapi mereka juga memiliki manfaat besar di bidang medis,” jelas Augustina.
Manfaat penelitian Agustus memiliki metode yang mencakup prinsip -prinsip ekonomi melingkar dan pengembangan teknologi medis.
Biomaterial yang telah berkembang tidak hanya dari bahan baku lokal, tetapi telah terbukti dan baik menggunakan rekayasa jaringan dan model diagnostik antikanker.
Augustina mengatakan bahwa penelitiannya membuktikan bahwa inovasi berdasarkan sumber daya lokal dapat menjadi solusi dunia di bidang kedokteran regenerasi.
“Dengan menggunakan banyak limbah cangkang krustasea di Indonesia, kami dapat menyediakan biomatadium besar yang berkontribusi pada pengembangan teknologi kesehatan dunia,” tambahnya.
Penelitian Augustina memiliki makna yang sangat besar dan empat tujuan untuk PBB Berkelanjutan (SDG): Kesehatan dan Kesejahteraan (SDG 3), Industri dan Inovasi (SDG 9), Penggunaan Produksi dan Produksi (SDG 12) dan Kemitraan Global (SDG 17).
Keberhasilan Augustina di Konferensi Internasional ini sesuai dengan arahan politik Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang mempromosikan penelitian kolaboratif berdasarkan sumber daya lokal untuk memberikan inovasi dan dampak pada dunia.
Prestasi ini termasuk posisi Indonesia pada peta penelitian dunia dan mencapai visi kebebasan teknologi menggunakan kekayaan biologis di Nusantara.
Prestasi ini diharapkan untuk membuka jalan menuju kemitraan penelitian tambahan antara Indonesia dan APEC, serta contoh pembangunan yang berkelanjutan dan independen.