
Pada sore hari ditphat.net, pasukan misi keamanan perbatasan Ri-Malaza, Medan 11/Batalion Ulang Tahun TNI pasukan, kedatangan para tamu Kalimantan Utara, Gabma Simanggaris Post melayani.
Baca Juga : Mitsubishi Mundur dari Merger Honda-Nissan
Tamu adalah tempat tinggal Gabma Simanggaris. Tidak hanya persahabatan, mereka meminta bantuan untuk dugaan kejahatan.
Pada awal Gabma Post Simanggaris, Todao Bangun mengeluh bahwa ia telah menghilang dari rumah putrinya. Dan dia membawa seorang pemuda tak dikenal yang diduga.
Dan dia terkejut, seorang gadis tidak hanya kehilangan dua orang. Kedua anak masih muda pada usia 13 dan 15 tahun. Mereka tiba -tiba menghilang di malam hari. Dua wanita muda takut menjadi pengorbanan yang tidak bermoral.
Mengambil laporan itu, Letda Arma Todfano segera didirikan, dan enam tentara TNI diperintahkan untuk segera menelepon. Sebelum melakukan pencarian, TNI dikoordinasikan dengan sei sei ular pospol.
Petugas polisi dan pasukan pindah bersama. Area hutan dan perkebunan di seluruh negeri. Pencarian belum menerima hasil sampai sore.
Namun, terlepas dari kegelapan langit dan malam, para prajurit tidak menyerah, pencarian melanjutkan. Selama pencarian, informasi terkecil yang diperoleh selama pencarian dikumpulkan, sampai tengah malam terakhir pukul 23:30 Wita, pasukan menemukan titik terang.
Di tengah hutan di perbukitan burung brigade, Pt BSI, yang merupakan wilayah perkebunan desa Sekaduyan Taka, menemukan dua pria muda bernama TNI pasukan Andi Abobe dan Tanel Saefatah. Dua pemuda 24 -year -tleps adalah pekerja sehari -hari di perkebunan.
Baca Juga : Di Hadapan Kolonel Sitepu, 3 Letnan Kolonel Serahkan Jabatan Komandan Kodim TNI
Andi dan Tanel membuat perkebunan yang tenang tidak hanya keduanya, tetapi juga dengan dua wanita muda yang dilaporkan hilang oleh orang tua mereka. Dua pria muda dan dua wanita muda segera dijamin untuk Gabma Simanggaris Post.
Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, berdasarkan publikasi resmi Lampu Kode Mulawarman yang dilaporkan oleh Angkatan Darat ditphat.net yang diperiksa oleh pasukan TNI, dua pemuda Nusa Tenggara Timur mengklaim bahwa dua pemuda tidak berhubungan seks dengan dua wanita muda.
Upaya mediasi dilakukan antara keluarga dua wanita muda dan keluarga dua pria muda. Hanya keluarga wanita muda yang menolak untuk berdamai dan memutuskan untuk menyelesaikan kasus ini melalui saluran hukum.
Mengenai kejadian ini, Direktur Pasukan Misi Gundur 11/lahir, Asisten Asisten Gde Gde Gde Gde Adhy Surya Mahendra, kelahiran kelahiran Diponoro Kodam’dan hanya digunakan untuk melindungi batas kedaulatan rakyat, katanya.
Baca: Di masa lalu, pasukan setan TNI naik sebagai kota Dandim sebelum Denmark 300 Maung Silwangi