
JAKARTA, ditphat.net – Setelah ambulans virus, karena implementasi Undang -Undang Lalu Lintas Elektronik (ETLE), sementara pasien dalam keadaan darurat sekarang terkejut dalam kasus yang sama.
Kali ini, administrator parkir menyerang tiket pesawat karena memindahkan sepeda motor yang diparkir tanpa helm.
Video insiden itu adalah virus di media sosial melalui @Medsos_rams untuk merekam parkir.
Dia didakwa dengan posisi sepeda motor, tetapi kamera Etle menangkap seorang pria yang tidak mengenakan helm, dan sistem secara otomatis dianggap sebagai pelanggaran lalu lintas.
“Peta elektronik Gegar Meinda pada peta virus/mengatur sepeda motor di tempat parkir tanpa mengenakan helm.” Tulis akun dalam pernyataan videonya.
Mereka masih tidak tahu posisi dan waktu peristiwa, tetapi transmisi ini menyebabkan reaksi dari yang tidak divisited yang difokuskan pada kelemahan sistem etle segera dalam konteks lapangan.
“Konoha menyenangkan. Ambulans dipengaruhi oleh etle.” Netizens menulis dengan suara sarkastik.
“Ini adalah sistem elektronik. Gunakan dan komputer yang tidak dapat dipisahkan di lapangan. Tetapi sebelum Anda dikirim, Anda harus mencetak, mengerti,” katanya.
“Orang -orang yang terkena dampak etle tidak memiliki kewajiban untuk membayar semua kartu. Ini mungkin tiket jika terbukti tidak bersalah.” Yang lain ditambahkan.
Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada pengemudi rumah sakit bernama Feb (30). Dia menerima peta elektronik setelah melewati lampu merah saat mengirim pasien dalam keadaan darurat. Etle memblokir ambulans.
Jawaban atas undang -undang itu, undang -undang tentang hukum polisi Lawlantas di Jakarta. AKBP Ojo Ruslani menjelaskan bahwa kamera etle tidak dapat membedakan apakah kendaraan tersebut melanggar alasan ruang gawat darurat atau tidak.
“Kamera etle tidak dapat membedakan apakah pelanggaran kendaraan melakukan misi kemanusiaan atau tidak. Sistem ini beroperasi berdasarkan algoritma dan sensor, bukan perkiraan manusia secara langsung,” Ojo menjelaskan pada hari Jumat, 11 April 2025.
Karena itu, orang yang merasa kurang menguntungkan atau tidak melanggar masih menerima area tiket.