
ditphat.net-Indonesia secara resmi mengungkapkan sejarah baru dengan membangun Sportindo Ice House di BSD City di Dinasti Tang, perusahaan akan menjadi gym olahraga es internasional pertama di negara itu dan Airdome Rink Ice Rink pertama di Asia Tenggara.
Dido Ariootedjo, Menteri Republik Republik Pemuda dan Olahraga Indonesia, berpartisipasi dalam acara inovatif, Bupati Mochamad Maesyal Rashid, hoki hoki es hocki es hocki es, direktur Indonesia, asisten hoki, hoki Sudharta dan masyarakat dan atlet. Di seluruh Indonesia. Jonathan Sudharta, Direktur Tim Nasional Hoki Indonesia, menjelaskan bahwa Sportindo Ice House tidak hanya panggung kompetisi, tetapi juga pusat pengembangan ekosistem olahraga musim dingin.
Arena akan terbuka untuk cabang -cabang seperti hoki, skating digital, dan skating dengan kecepatan trek pendek.
“Dengan teknologi udara yang efisien dan adaptif dari iklim tropis, kami percaya bahwa Sportindo Ice House akan menjadi katalisator bagi bakat, memperkuat masyarakat dan membawa Indonesia ke arena dunia,” kata Jonathan.
Pembangunan arena juga menandai langkah penting dalam iklim tropis, seperti Indonesia mengikuti jejak keberhasilan pengembangan olahraga musim dingin di negara -negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Thailand. Sportindo Ice House mempraktikkan teknologi airdome, struktur pendinginan internal yang ringan dan fleksibel.
Arena akan dibangun dengan ukuran 60×30 meter dan dilengkapi dengan pencahayaan kelas dunia, ruang ganti, audiens penduduk dan sistem keamanan yang indah.
Dengan sertifikasi IIHF, Sportindo Ice House memiliki potensi untuk menjadi tuan rumah berbagai acara olahraga internasional di ASEAN.
Arena, yang dijadwalkan dibuka untuk umum pada bulan Desember 2025, diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan olahraga, seperti seluncur es, rambut keriting dan skating kecepatan di Indonesia.
Basis Pengembangan dan Pengembangan Rumah Ice Sportindo juga diharapkan menjadi Pusat Pelatihan Olahraga Musim Dingin Nasional melalui tiga rencana utama:
Pelatihan anak usia dini untuk anak-anak berusia 4-12, Akademi Hoki Es Indonesia, terbuka untuk peserta di seluruh Indonesia oleh kursus IIHF.
Fasilitas ini terletak di Hub Komunitas BSD, bagian dari pengembangan area yang dirancang oleh Sinarmas Land sebagai pusat komunitas, olahraga, dan gaya hidup aktif.
“Olahraga membentuk generasi muda,” kata Theodore G Theoch, CEO BSD dan direktur Program Pusat Komunitas BSD.
Keberadaan Sportindo Ice House diharapkan lebih dari sekadar lapangan olahraga, tetapi juga mendorong pengembangan pariwisata olahraga dan ekonomi kreatif. Arena juga akan menjadi tempat untuk berbagai acara komersial, seperti konser yang diadakan di perayaan es dan musim dingin interior.
Sportindo Ice House membuka peluang besar untuk pelatihan nasional, liga siswa, acara komunitas, dan kompetisi skating internasional dalam format multi-fungsi.
Dukungan Internasional dan Komitmen Nasional
Presiden IIHF Luc Tardif berterima kasih kepada Indonesia atas langkah -langkahnya untuk membangun fasilitas ini. “Program ini membuktikan bahwa hoki sekarang secara global. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru di Asia,” kata Tardiff.
Tujuan dari realitas masa depan adalah untuk membawa Indonesia ke II IIHF, mengatur Kejuaraan Asia, dan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin dan Musim Dingin Asia.
Dukungan penuh pemerintah disediakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Ariotjo. Dia menekankan bahwa pengembangan Sportindo Ice House konsisten dengan visi Asta Cita untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembentukan ekosistem olahraga nasional.
“Pemerintah siap menyediakan fasilitas dan insentif untuk terus mengembangkan fasilitas olahraga semacam itu di Indonesia,” kata Dido. “Sportindo Ice House tidak hanya kenyamanan fisik, tetapi juga simbol yang ambisius: membangun masa depan olahraga musim dingin di tengah iklim tropis.
Dengan semangat inovasi, komunitas, dan keberlanjutan, Indonesia menunjukkan bahwa batas -batas geografis bukan merupakan penghalang untuk memenangkan dunia.
Seperti yang dikatakan Jonathan Sudharta, “Kita tidak perlu menjadi negara bersalju untuk menjadi kekuatan untuk olahraga musim dingin. Kami akan membangun model adaptasi tropis dan dunia.”