
INDRAMU, ditphat.net – Dalam penangkapan seorang pencuri, tindakan pemberani para penghuni yang sering menderita lingkungan, bahkan kekecewaan. Alasannya adalah bahwa para penjahat dipindahkan ke polisi, sebenarnya dikeluarkan tanpa proses hukum yang jelas.
Insiden itu terjadi di Departemen Kepolisian Cikedung, Indramayu. Mereka kecewa karena dugaan pencuri (27), yang mencuri dia, sebenarnya dibebaskan oleh polisi.
“Penduduk mengklaim bahwa S curiga, yang diyakini sebagai penjahat pencurian terpisah di desa mereka,” itu ditulis dalam pernyataan Instagram @Facts.
Insiden itu memaksa penduduk distrik Cikedung untuk memprotes Indramayam di depan Departemen Kepolisian Cikedung. Ini karena polisi juga telah membebaskan orang -orang yang telah menangkap tempat persembunyian pencurian.
Agus Nurmad, kepala desa Ames, mengatakan populasi berharap pemerintah akan menentukan tanpa mediasi.
Agus berkata, “Warga negara ingin tahu bahwa lembaga penegak hukum melakukan tindakan yang menentukan. Ketika mereka benar -benar bersalah ketika mereka datang ke polisi, harapan mereka diproses oleh hukum, mereka bukan perantara,” kata Agustus.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa S terperangkap merah ketika dia bermaksud mencuri di rumah, meskipun dia tidak punya waktu untuk mencuri ternak, S mengklaim bahwa dia telah mencuri sepeda motor yang merupakan pemilik ibu tiri.
Melalui Unit Investigasi Kriminal Kepolisian Indramai, AKP Hilal dll. Imwan mengkonfirmasi bahwa S dilestarikan, tetapi dikeluarkan karena korban tidak ingin melaporkan laporan.
Akibatnya, keberadaan kejadian ini segera tersebar di media sosial. Banyak warga yang marah dengan komentar di kolom dan telah meminta polisi untuk bertanggung jawab atas publik.
“Mengapa Anda pergi? Tulis komentar warga negara di Unggah.
Warga negara lain berkata, “Jika pencuri dikeluarkan, itu bisa kembali besok, tolong mencuri, bagaimana polisi melakukan ini,” kata warga negara lain.