
VIVA – Dukungan kampanye Hizbullah dari negara-negara Timur Tengah yang ditandai dengan kedatangan 40.000 anggota tentara dari seluruh Arabia.
Baca Juga : Danpuspom TNI Tegaskan Akan Tindak Tegas Prajurit yang Bekingi Ormas Pengganggu Masyarakat
Puluhan ribu pejuang terus berlanjut sejak Selasa 24 Agustus 2024, Dataran Tinggi Golan, Suriah. Kedatangan pasukan tersebut tidak lain hanyalah membantu melawan tentara Israel yang masih menyerang Lebanon.
Menurut laporan VIVA Military dari media Israel, Haaretz, tentara tersebut berasal dari beberapa negara Aran, mulai dari Irak, Suriah, dan Yaman.
“Sekitar 40.000 tentara telah tiba di Suriah dari berbagai negara, termasuk Irak, Yaman, dan Suriah,” kata seorang pejabat militer Israel.
Para pahlawan ini dengan cepat menyerang tentara Zionis, setelah mendapat perintah dari Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
“Dikatakan bahwa para pejuang yang tinggal di wilayah Dataran Tinggi Golan sedang menunggu perintah dari Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, untuk bergabung dalam pertempuran,” kata pejabat Israel tersebut.
Namun, dalam laporan VIVA Military dari The New Arab, para prajurit tersebut bukanlah pejuang elit.
Baca Juga : Tak Ada Riwayat Penyakit, Terungkap Penyebab Malyda Meninggal Dunia
Termasuk kelompok Pasukan Nukhba yang merupakan bagian dari sayap militer Palestina Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
“Mereka tidak terlalu berani, dan mereka bukan Pasukan Nukhba. Namun, kami melihat betapa kuatnya kekuatan 2.000 hingga 3.000 orang bersenjata ketika mereka terkejut dan menyerang daerah tersebut,” kata Panglima Tentara Israel itu.
“Jika perlu, kami juga akan menjelaskan kepada (Bashar) al-Assad di Suriah bahwa kami tidak akan menerima kehadirannya di sana,” ujarnya.
Sejauh ini, pemerintah Suriah, Hizbullah, dan pemerintah Benjamin Netanyahu belum memberikan informasi resmi mengenai kedatangan ribuan tentara tersebut.