
IKN, VI ditphat.net – Pusat Pengembangan Fase Fase Center atau Allononean Football Association (PSSI) di ibukota Nusantara telah selesai. Itu juga disiapkan tidak hanya lapangan, tetapi juga kelelahan peralatan pelatihan dan dapur dapur kesehatan.
Manajer Keselamatan dan Keselamatan Infrastruktur, Adi Nugoho, mengatakan pemasangan pusat pelatihan telah berakhir. Ini terdiri dari bidang alami, bidang sintetis, O dan tempat tinggal (asrama). Meskipun peralatan pendukung adalah pusat di gym, instalasi untuk mendukung makanan dan minuman, dapur dapur, binatu dan ruang ruang seperti ruang kelas.
“Ada empat domiter, dua di antaranya adalah FIFA ke depan dan dua adalah fasilitas bantuan dari Kementerian Pekerjaan Publik dan Obrolan Publik,” katanya, Jumat.
Sampai kalender pelantikan, partainya telah menyiapkan kemajuan pengembangan Fase 2, yang mencakup bidang pelatihan lainnya, bidang futsal, stadion mini dengan kapasitas 5.000 penonton, kolam renang dan bidang internal.
“Instalasi saat ini sebenarnya lengkap untuk pelatihan dan siap digunakan, tetapi fasilitas lain akan selalu dilengkapi dengan konstruksi fase 2,” katanya.
Meskipun siap digunakan, kalender pelatihan tim nasional Indonesia tidak dapat diverifikasi. Karena bidang kalender dan pelatihan adalah otoritas Badan Tim Nasional (BTN). Menunggu hanya untuk kalender pelatihan karena semua perangkat selesai.
“Kami masih mengharapkan BTN dalam waktu dekat. Kalender bagi mereka yang telah melakukannya harus diikuti oleh kelompok usia saat ini. Sudan juga merupakan tim wanita. U10 dan tadi malam di Cina, U23 jelas tidak ada di sana, semuanya ada di Jakarta.
Adi mengatakan bahwa salah satu tantangan dalam pembangunan pusat pelatihan adalah kondisi lapangan batubara. Sebelumnya, mereka takut bahwa Bumi akan terasa sangat panas, tetapi setelah dibangun, udara di bumi tidak terkontaminasi dengan batubara.
“Awalnya merupakan tantangan, karena di pangkalan ini pangkalannya adalah batu bara muda, di mana panasnya. Setelah kami mengamatinya, kami akhirnya bisa melakukannya, rumput di tanah menjadi sehat dan tidak terkontaminasi dengan panas,” jelasnya.
Dia meyakinkan bahwa Pusat Pelatihan Kepulauan sangat layak dan dapat menjadi pilot untuk membangun pusat pelatihan di Indonesia. “Di masa depan, ini akan menjadi referensi atau pilot untuk rumput pedesaan di Indonesia,” pungkasnya.