Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pamerkan Hasil Inovasi di Ajang 2nd PBL Expo, Ini Karyanya

ditphat.net – Universitas Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menyelenggarakan Project Based Learning Fair ke-2 x Dana Kompetisi 2024. Berbagai karya kreatif siswa dan guru ditampilkan di sini sesuai dengan tuntutan dunia industri. PBL Expo akan diadakan selama dua hari, 12-3 Juni 2024 di Auditorium Perpustakaan Florida. 3 Politeknik Negeri Jakarta.

Kepala PNJ Syamsurizal mengatakan, PBL Expo ini akan menampilkan karya inovatif siswa dengan menggunakan konsep project based learning di berbagai bidang studi. Acara ini telah berlangsung selama dua tahun dan diharapkan dapat menjadi budaya yang dapat diterapkan di PNJ.

“PBL Expo sudah menjadi budaya PNJ dan kemungkinan besar akan berkelanjutan. “Makanya di sini kami hadirkan karya-karya mahasiswa yang berbeda-beda sesuai dengan keistimewaan masing-masing jurusan,” ujarnya, Rabu, 12 Juni 2024.

Produk yang dipamerkan antara lain timbangan bayi hasil karya mahasiswa teknik elektro, desain bangunan hasil karya insinyur sipil serta berbagai aplikasi dan software hasil karya mahasiswa manajemen bisnis. Syamsu mengatakan PNJ memperkenalkan metode pengajaran project based learning (PBL) yang memberikan sinergi antara Pusatpafi.id dengan kebutuhan dunia industri. Dengan demikian, lulusan PNJ bisa langsung terserap ke dunia industri.

“Kita belum perkenalkan PBL 100 persen. Saat ini baru 50 persen, kita akan tingkatkan. Karena ini baru tahun kedua sejak terbitnya Peraturan Ditjen Kajian Profesi. tahun. Masing-masing departemen akan didorong untuk menerapkannya pada tahun ini juga,” ujarnya.

Project Based Learning Fair x Competition Fund merupakan acara tahunan yang menghadirkan berbagai proyek kreatif dan inovatif karya mahasiswa PNJ. Penggalangan dana kompetisi PBL Expo x tahun ini menampilkan tujuh proyek dari masing-masing departemen yang mencakup berbagai disiplin ilmu seperti teknik, bisnis, teknologi informasi, dan desain. Setiap proyek merupakan hasil kolaborasi antara siswa dan guru yang bertujuan untuk memberikan solusi konkrit terhadap berbagai permasalahan industri dan sosial.

“Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar SMA/SMK, pelaku industri, hingga masyarakat umum yang tertarik dengan inovasi teknologi dan pendidikan.”2. Diharapkan dengan adanya “Project-Based Learning Fair x Competition Fund 2024 ini akan mendorong terciptanya kerjasama yang erat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi jembatan antara dunia ilmu pengetahuan dan industri.”

Di sana, Beni Bandanajaja, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa PBL merupakan bagian yang patut diperkenalkan oleh perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri. PBL merupakan Key Performance Indicator (KI).

“Melalui PBL Expo kita bisa melihat apa saja yang telah dilakukan PNJ dan banyak produk yang dihasilkan oleh mahasiswa. Di sini kita bisa melihat banyak produk inovasi yang dipamerkan oleh mahasiswa dan dosen PNJ. “Melalui PBL Expo kita bisa melihat apa saja yang telah dilakukan PNJ dan banyak produknya. dihasilkan oleh mahasiswa,” ungkapnya.

Dukungan yang diberikan negara dilakukan melalui penerapan langkah-langkah berupa pedoman dan petunjuk teknis (BIMTEK). Saat ini seluruh politeknik sudah melaksanakan PBL, namun angkanya masih belum 100 persen.

“Karena prinsipnya di politeknik adalah pelaksanaan kegiatan praktik di bidang pendidikan. Praktek ini disebut PBL. Namun sebagian besar lamarannya mirip dengan magang, jadi kami beralih dari magang ke aplikasi yang memecahkan masalah industri. Jika negara melaksanakan minimal 50 persen kursus jenis PBL, maka insentifnya berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Insentif dapat berupa reward untuk memotivasi pelaksanaan PBL,” tutupnya.

Baca artikel menarik ditphat.net Education lainnya di tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *