
Timika, musisi dan penulis Fiessa Besari Live-A baru-baru ini menjadi topik hangat percakapan publik di media sosial. Itu karena dia tidak punya berita ketika dia datang ke Gunung Carstensz di Timika, Papua Center.
Dalam versi yang diunggah dari pribadinya di Instagram, Fiessa Besari mengatakan kepada tragedi itu. Dia mengungkapkan bahwa dia adalah anggota dari berbagai wisatawan dan wisatawan dari Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono.
“Untuk berkencan, jika saya dapat menyimpulkan informasi, saya adalah anggota dari sekelompok tiga orang. Kami disertai dengan pemandu kami.
Selain itu, ia menambahkan bahwa piramida Mount Carstensz berbeda dari pegunungan di Indonesia pada umumnya. Ini bisa dilihat dari Medan dan cuaca buruk.
“Kemiringan tebing dengan ketinggian 600 meter mengharuskan kita untuk menggunakan alat tali untuk naik dan turun, sebagai rekor di ketinggian lebih dari 4.000 MDPL, terutama dalam cuaca buruk, kita seharusnya tidak benar -benar membutuhkan waktu lama karena mudah untuk menurunkan panas,” tambahnya.
Mengenai berita tentang dua pendaki mati, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono di Carstensz Pyramid, pria 41 -yayar pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, ketika di Golden Valley (YV) dengan teman -teman.
“Tragedi itu terjadi pada Lilie dan Elsa, ada juga tiga korban lain yang masih terjebak di tebing, begitu furky Syahroni dan kami tahu setelah kami pergi ke YV Basecamp,” katanya.
Fiessa Besari menekankan pentingnya persiapan dan pemantauan dengan menghadapi area ekstremis, seperti piramida Carstensz. Tragedi ini merupakan pengingat bahaya yang mungkin terjadi ketika mendaki, terutama di Medan, dengan kondisi cuaca yang tidak pasti.