
LANGSUNG – Pemerintahan Zionis Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu semakin luar biasa pasca terbunuhnya Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar di kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Kamis, 17 Oktober 2014.
Baca Juga : TNI AL Berencana Beli Kapal Induk dan LHD untuk Perkuat Pertahanan Indonesia
Menurut laporan yang dimuat VIVA Militia BBC, kematian Sinwar memang diliput oleh pemberitaan. Penerus Ismail Haniyeh dilaporkan tewas dalam pertempuran darat, bukan serangan udara.
VIVA Militia memberitakan dalam berita sebelumnya bahwa Sinwar tewas akibat serangan drone Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Hal ini diperkuat dengan beredarnya 48 gambar lainnya yang memperlihatkan bangunan rusak dan sesosok mayat duduk di kursi. Sinwar diyakini merupakan bangunan militer Israel.
Namun juru bicara IDF, Laksamana Audi Daniel Hagari, mengatakan Sinwar kehilangan nyawanya dalam pertempuran melawan pasukan Brigade Bislamach di wilayah Tal al-Sultana.
Seorang tentara Israel bernama Hagar terlibat pertempuran dengan tiga anggota Hamas dan berhasil membunuh mereka semua.
Baca Juga : 3 Hari Kontak Tembak, Pasukan Ukraina Ringkus Lusinan Tentara Rusia
Setelah dilakukan pemeriksaan, tentara Israel memotong jari korban yang menyerupai ciri fisik Sinwar. Jenazahnya kemudian digali dan dibawa ke Israel untuk pemeriksaan post-mortem.
Sementara itu, akun nomor 10 (Twitter) telah memposting beberapa foto yang diyakini sebagai jenazah Sinwar. Akun bernama @hoje_no memperlihatkan jenazah Sinwar dikepung tentara Israel.
Kemudian kisah @Emilymottaofc melihat kondisi tubuh Sinver dengan luka menganga di kepala bagian kiri.