
Bogor, ditphat.net – Jawa Barat (Iva Barat), Mumadidad Show, menjelaskan definisi kehidupan dari pagi dan komunitas kolektif.
Semua yang ada di Dedi Mullyadi Sunna menjelaskan bahwa itu secara alami adalah kampanye. Oleh karena itu, hutang utama seseorang bersama manajemen dan penggunaan.
“Tidak ada hak pribadi untuk tinggal di Sunda, ada hak komal. Dengan demikian, apa pun penggunaan tindakan, yang digunakan bersama setelah penggunaan tindakan, yang digunakan bersama.
Menurutnya, konsep ini menunjukkan nilai hari itu, yang telah menjadi bagian dari kelangsungan hidup orang yang hidup. Pulihkan dalam praktik harus dipatahkan tidak hanya minat individu tetapi juga didistribusikan pada karakter bagian tersebut.
Ini membutuhkannya, mengatakan peran negara untuk memastikan bahwa pemerintah adalah makanan bagi rakyat. Boom dalam tradisi sederhana, beli sebagai teman atau larangan dengan teman atau barang terlarang, bahkan dianggap ilegal.
“Negara ini harus menggunakan ini, menurut gandum, Garam Bahasa Religius. Nasi tidak boleh dijual,” katanya.
“Dalam konteks masyarakat saat ini, negara harus membeli biji -bijian dan digunakan di gudang kesalahan dan digunakan oleh orang -orang. Tidak ada yang menjual untuk orang -orang di negara ini.
Diberi oleh Dedy Rice menekankan bahwa seharusnya tidak ada barang gratis yang tersedia. Sebaliknya, negara harus memiliki peran utama untuk memastikan beras yang adil dan murah untuk semua tingkat masyarakat. Dengan demikian, stabilitas makanan dapat dikendalikan, dan perubahan masyarakat sering tidak dilepaskan oleh orang -orang yang rusak.
Dalam kata-kata ini, Decin juga terjadi jika terjadi non-karyawan karena berbeda dalam kekuatan pembelian untuk mengakses beras berkualitas. Dia menekankan sistem yang sesuai, yang harus menjadi standar beras dengan tingkat komunitas ekonomi.
“Itu pasti memiliki jangkauan beras dalam hal nasi, yang mengembalikan bulan – beli RP100, Rice Rp. Satu kilo adalah 15 ribu,” katanya.