Jakarta, ditphat.net – SADARI atau pemeriksaan mandiri merupakan salah satu cara mendeteksi kanker payudara. SADARI dilakukan dengan cara meraba dan melihat payudara untuk mengetahui adanya perubahan pada ukuran, tekstur, atau bentuk payudara.
Anda bisa melakukan SADARI sendiri, pertama-tama gunakan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Kemudian sentuh payudara dengan gerakan memutar dari bagian luar ketiak hingga bagian tengah puting. Kemudian rasakan adanya benjolan atau perubahan tekstur pada payudara. Jangan lupa untuk memeriksa aksila dan tulang selangka.
Konsultan Bedah Bedah Onkologi RS Pondok Indah Pondok Indah, Dr. Dr. Diani Kartini, Sp.B, Subsp. Paman (K) menjelaskan, karena kanker payudara bisa menyebar melalui kelenjar getah bening, maka area ketiak juga harus diperiksa.
“Nah aliran kelenjar getah bening yang kita rasakan ada di bawah ketiak, lalu di atas tulang selangka, di bawah tulang selangka, dan ada lagi yang namanya kelenjar susu bagian dalam. Tentu ini tergantung lokasi kanker payudaranya,” ujarnya. ungkapnya dalam wawancara eksklusif dengan media, Rabu 16 Oktober 2024
Lebih lanjut Diani menemukan, misalnya, tumor di payudara kanan atas atau kiri bawah seringkali menyebar hingga ke aksila. Akibatnya, ketiak bisa jadi membesar.
Oleh karena itu, selain payudara, dokter juga harus memeriksa bagian ketiak, lalu di atas tulang selangka, dan di bawah tulang selangka,” dia menjelaskan.
Diani lebih lanjut menjelaskan, sebaiknya SADARI dilakukan setelah menstruasi. Atau dihitung dari hari pertama haid sampai hari ketujuh sampai hari kesepuluh. Pengecekan tanggal dianggap lebih akurat.
“Kenapa harus berakhir setelah haid? Karena saat haid, payudaranya membengkak, jadi pasti terasa tidak nyaman, bengkak. Jadi susah periksa sendiri kalau begitu, jadi berantakan, jadi kita periksa setelah haid,” dia dikatakan. dikatakan.