
Yakarta, pemerintah ditphat.net akan bekerja dengan aturan baru yang akan membatasi usia anak -anak untuk mengakses jejaring sosial. Menteri Komunikasi dan Digital (Mencoomdigi), Moutia Hafid menerbitkan rencana pada konferensi pers.
Menurutnya, tujuan dari gerakan ini adalah untuk melindungi anak -anak dari potensi bahaya domain digital. “Pemerintah pertama -tama akan mengeluarkan aturan dengan menyelidiki perlindungan perlindungan anak yang kuat,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa diskusi dengan DPR juga akan mengumumkan hukum. “Bagaimana kita akan melindungi anak -anak di negara -negara digital. Kita akan melihat apa yang kita lihat,” kata Mutia.
Konferensi ini telah menyebabkan beberapa reaksi terhadap pengguna internet di jejaring sosial. Banyak dari mereka setuju dengan aturan ini, tetapi masalah lain tidak menyoroti, seperti batas usia untuk aplikasi, yang dianggap lebih mendesak untuk diskusi.
Dia ditampilkan di kolom komentar yang membawa akun @ @ @@ sellative, yang berbagi berita tentang pidato ini. “Tetapi batas usia kerja meningkat, Pak,” kata pengguna Internet.
“Hilangkan batas usia untuk aplikasi untuk pekerjaan sekarang,” tambah pengguna lain di kolom komentar. Netizens menulis: “Batas usia meningkat.
“Oke, tetapi menghilangkan batas usia kerja,” kata pengguna internet. “Meningkatkan batas usia adalah untuk meningkatkan ATUH,” ventilasi orang lain.
Seperti diketahui, masih ada banyak lowongan kerja di Indonesia yang menetapkan batas usia maksimum dalam maksimum 25-27 tahun untuk pelamar untuk level masuk. Selain itu, perusahaan yang membuka peluang untuk usia 30 juga terbatas pada mereka yang telah menyebabkan pekerja yang telah dipotong pada usia itu.
Di sisi lain, banyak yang juga menyambut rencana pembatasan usia untuk jejaring sosial. “Yah, itu menyedihkan … anak -anak sekarang sedih menyiksa jejaring sosial,” kata pengguna internet.
“Oke … Aku benar -benar ingin anak -anak kembali ke usia mereka,” kata yang lain.
Ingat, batas usia di jejaring sosial masih dalam fase studi dan diskusi terbanyak. Namun, berdasarkan diskusi publik yang tinggi, masyarakat juga mengharapkan pemerintah untuk memperhatikan kebijakan lain, seperti batas usia untuk aplikasi, yang telah dianggap membatasi peluang banyak orang.