
JAKARTA, ditphat.net – Kasus pelecehan seksual Kapolres sekali lagi mengejutkan warga negara. Itu juga menjadi viral setelah beberapa akun media sosial yang mengirim insiden itu.
Acara ini dikenal karena eksekusi Kepala Polisi NTT AKBP Fajar Widyadharma Lukma Summaja. Saat ini diketahui dinonaktifkan dan ditangkap pada 20 Februari 2025.
“Kepala Kepolisian Ngada, yang dimatikan.
Sayangnya, pelaku merekam kejahatannya dan mengirim video ke Australia. Tentu saja, ini memberi warga kemarahan di media sosial.
Pada tanggal ini, awal kasus ini terungkap bahwa ia menemukan video pelecehan seksual di pertengahan -2024 wilayah pornografi Australia. Pihak berwenang Australia menyaksikan asal -usul konten dan menyatakan bahwa konten itu diunggah oleh Kota Kupang, Penggunaan Timur oleh Tenggara.
Mereka kemudian menghubungi pejabat Indonesia untuk melanjutkan laporan ke Kepolisian Nasional. Sebuah studi baru dimulai pada 20 Februari 2025.
Polisi segera mengamankan Fajar dan segera dipindahkan ke markas nasional polisi Jakarta. Ini diyakini terjadi dalam jangka waktu tertentu sebelum laporan.
Komite Anak -Anak Indonesia (KPAI) sangat mengutuk tindakan Dawn. Komisaris Kpai Dian Sasmita mengatakan bahwa kasus ini adalah tindakan kriminal yang sangat serius.
“Ini jelas merupakan tindakan kriminal yang sangat serius, belum lagi pelecehan dan mendapatkan uang konten, dan itu berarti tindakan perdagangan manusia baru atau kriminal lainnya,” kata Dian Sasmita.
Pada saat yang sama, polisi mengatakan bahwa anggota yang terlibat dalam pelanggaran dibahas secara ketat.
“Anggota yang telah terbukti memiliki masalah, terlepas dari klasifikasi, terlepas dari kenyataan bahwa mereka mempertimbangkannya.
Keberadaan kasus ini membuat warga segera mengomentari media sosial. Banyak dari mereka yang marah dan kritik yang kuat, terutama untuk lembaga pemerintah.
“Ini benar -benar membingungkan, polisi yang kejam dihukum secara serius, yang di bawah umur lainnya, dan hanya tiga tablet yang tidak, harus diperlakukan dengan mantap,” kata warga negara yang bertanggung jawab.
“Anda ingin melapor ke polisi, ternyata petugas polisi sangat sedih untuk segera tinggal di negara ini jika itu bisa menjadi kehidupan,” kata warga negara lain.
Sampai sekarang, masyarakat akan terus mengembangkan kasus ini dan menuntut kebenaran para korban.