Jakarta, ditphat.net – Aris Sanjaya, bartender berbakat dari Syrco BASE, Bali, mencatatkan namanya dalam sejarah dunia mixology dengan meraih gelar juara 1 World Bartender of the Year di Diageo World Class 2024. 9 -13 September 2024 di Shanghai, Tiongkok.
Selain juara kedua, Aris juga berhasil meraih People’s Choice Award, sebuah penghargaan yang menunjukkan betapa masyarakat mengapresiasi kreasi dan inovasinya. Dalam kompetisi ini, 44 finalis dari berbagai negara mengikuti dan menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam kompetisi mixology yang bertemakan “Future Heritage”.
Johnnie Walker Blue Label menjadi judul utama Aris’ Future Stride Challenge yang memamerkan kreasi inovatif yang disebut Blue Highball Experience. “Saya ingin para juri mendapatkan pengalaman baru dalam menikmati wiski, memadukan teknologi dan cita rasa kelas atas,” kata Aris dalam acara bincang-bincang media “Diageo World Class” pada 24 Oktober 2024 di South Quarter.
Blue Highball Experience yang dipromosikan oleh Aris ini menggunakan es batu stainless steel yang tidak meleleh dan penyedap rasa tiga kapsul. Kombinasi plum, vanilla, markisa, pala, coklat Bali dan mint disajikan dengan Johnnie Walker Blue Label.
Inovasi ini tidak hanya mengedepankan cita rasa wiski, namun juga menunjukkan bagaimana teknologi dan kreativitas mampu menciptakan pengalaman unik dari sebuah minuman.
“Saya ingin menciptakan sesuatu yang membuat para juri bisa merasakan bagaimana menciptakan cita rasa mereka sendiri,” jelas Aris.
Dalam perjalanannya menuju kesuksesan global, Aris sudah tidak asing lagi dengan dunia kompetisi. Ia pernah mengikuti World Class Indonesia pada tahun 2019, namun hanya berhasil mencapai final regional.
Selama lima tahun, dia terus melatih dan mempelajari berbagai aspek dunia bartender sebagai persiapan menghadapi tantangan berikutnya. Dan akhirnya perjuangannya membuahkan hasil pada tahun 2024 dengan memasuki kancah internasional.
“Tahun 2019 hingga 2024 saya akan terus mempersiapkan, terus memperluas ilmu hingga akhirnya bisa masuk Global World Class dan menjadi top 2,” kata Aris.
Meski wiski bukan minuman favoritnya, Aris mampu memahami dan mengolah karakter mewah Johnnie Walker Blue Label. Ia menekankan, tugas bartender adalah menonjolkan keunikan rasa dari bahan yang digunakan, bukan sekadar menambahkan rasa baru.
Selain finis kedua, Aris juga berhasil meraih People’s Choice Award, sebuah penghargaan yang diberikan berdasarkan suara 700 peserta yang hadir dan mencicipi minuman di bar berkonsep yang ia ciptakan.
Menurut Aris, kesuksesan tersebut bukan hanya karena cocktail-nya saja, tapi juga keramahtamahan yang ditampilkannya. “Keramahtamahan adalah bonus tambahan. Masyarakat tidak sekedar mendengar, mereka benar-benar merasakan pengalaman yang saya buat,” tuturnya.
Keikutsertaan Aris dalam World Class Competition ini tidak hanya untuk menyiapkan cocktail yang nikmat, namun juga untuk mengangkat citra bartender Indonesia di kancah internasional. Ia ingin menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai budaya dan bakat luar biasa yang patut ditampilkan di kancah dunia.
“Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai bartender dan talenta yang luar biasa,” kata Aris tentang visinya terhadap dunia bartending.
Meski tertinggal kurang dari satu poin dari pemenang pertama, Aris tak merasa kalah. Ia percaya bahwa setiap kompetisi adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Ke depannya, Aris berencana menggunakan pengalamannya di ajang Kelas Dunia untuk menginspirasi generasi penerus. Baginya, bartending bukan sekadar menyajikan minuman, tapi tentang menciptakan seni dan mengomunikasikan cerita dan budaya melalui koktail.
“Anda tidak pernah kalah dalam kompetisi: menang atau belajar! Pelajaran terkuat dari kompetisi ini adalah menjadi diri sendiri dan menerima apapun hasilnya,” pungkas Aris.
Dengan prestasi yang diraihnya, Aris Sanjaya tak hanya membawa Indonesia ke kancah dunia, namun juga membuka jalan bagi generasi penerus mixologist untuk terus berkembang dan berinovasi.