
JAKARTA, ditphat.net – Menteri Industri (MEMPELIN) Agus Humivang Cartasasmit mengatakan ketiga perusahaan siap untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Tiga produsen mobil – BYD, AION, dan Citroen.
“Pada tahun 2024, dilaporkan bahwa ada tiga perusahaan di Indonesia yang diwajibkan untuk membangun struktur industri atau pabrik di Indonesia, khususnya EV (kendaraan listrik), yaitu BYD, Citroen dan Aion.”
Selain itu, Menteri Industri telah menyatakan bahwa hingga 15% dari pajak penjualan untuk Barang Mewah (PPNBM DTP) pada 15%, tiga produsen dapat segera menikmati insentif dalam bentuk operasi impor 0%.
“Tiga merek menggunakan nol bea impor dan 15% PPNBM DTP,” katanya.
Menurut AGU, memberikan insentif kepada ketiga perusahaan adalah upaya untuk memberikan investor yang mengatakan aturan Indonesia sebenarnya sangat kompetitif.
“Ini termasuk insentif dan insentif,” katanya.
Kelanjutan Agus, yang memberikan stimulasi dan insentif, juga sesuai dengan upaya pemerintah untuk menjadikan ASEAN di Indonesia sebagai pusat atau baterai berbasis baterai (KBLBB).
Pada tanggal 1 Januari 2025, pemerintah memberikan insentif dalam bentuk penjualan barang mewah (PPNBM). Ini dipercayakan kepada pemerintah (DTP) sebesar 3% pada kendaraan hibrida.
Hybrid Car PPNBM DTP telah ditambahkan ke daftar insentif yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia untuk sektor otomotif, terutama kendaraan listrik.
Ini karena pemerintah juga menawarkan insentif 10% PPN DTP (PPN) untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB), Full WHIP (CKD), KBLBB (CBU) dan CKD PPNBM DTP 15%.
“Kami melihat di sini bahwa pemerintah sangat memperhatikan sektor produksi dan memberikan insentif dan menginspirasi sektor otomotif,” kata Agus.