Sukabumi, ditphat.net – Sekitar 41 makam keramat dirusak masyarakat kawasan Citepus, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Terletak di tengah hutan karet, banyak makam palsu yang diyakini sengaja dibangun untuk mencari keuntungan. Pasalnya, makam ini sering dikunjungi wisatawan.
Terganggu oleh tradisi palsu tersebut, masyarakat setempat serta tokoh agama dan budaya akhirnya menghancurkan dan membakar sebagian besar bangunan yang digunakan untuk pesugihan.
Pemilik perkebunan karet Eni Suhaimi mengaku selama ini lahan tersebut disewa oleh pria asal Banten. Baginya, pria tersebut meminta izin membangun rumah untuk ditinggali.
“Iya aku ajak, sekarang aku izin ke kakakku, aku boleh saung, pokoknya jangan lama-lama,” kata Eni dalam acara Kabar Pagi TVOne.
Awalnya Eni tidak menyangka ada kuburan palsu di tanah miliknya. Ia mengaku sibuk mengurus tokonya setiap hari.
Sementara itu, Polres Sukabumi menangkap seorang pria berinisial J yang diduga menyiapkan 41 kuburan palsu.
Kepala Dinas mengatakan, “Namun dugaan perdukunan masih kami dalami, sehingga ada juga kuburan palsu. Sementara itu, kami sedang mencari seseorang yang peduli dengan keselamatan dan keamanan orang tersebut karena kemarahan pihak tersebut. geng. .” Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.
Di sisi lain, pengamat budaya asal Sukabumi, Firman Asep, melaporkan sejak enam bulan terakhir banyak terdapat kuburan palsu di sana. Dia berpikir bahwa desa dan pemerintah setempat telah hilang.
Padahal, salah, ketika izin membangun pondok, dibangun kuburan, katanya.
Atas kejadian tersebut, Ase berharap kedua pihak yang bertanggung jawab dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengadili seluruh pelaku. Sebab, kata dia, kasus serupa seharusnya terjadi di tempat lain.