
JAKARTA, ditphat.net – Ketersediaan mobil listrik telah membuat perubahan signifikan pada industri automotik global, memaksa produsen untuk mengubah rantai pasokan, proses tenaga kerja dan model bisnis.
Di Indonesia, mobil listrik sejalan dengan kebijakan energi nasional, meskipun pertumbuhannya masih berdekatan dengan mesin internal mobil (ICE), yang menggunakan energi baru dan berubah.
Salah satu manfaat dari mobil listrik adalah perawatannya yang lebih sederhana daripada mobil dengan bahan bakar. Menurut para ahli Automotic dari Bandung Institute of Technology, Yannes Martinus Pasaribu, ini karena mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen mekanis.
“Mobil listrik dilengkapi dengan sistem manajemen panas otomatis, tetapi inspeksi sesekali seperti mobil konvensional masih diperlukan,” kata otomotif ditphat.net dari situs web resmi ITB pada hari Selasa, Oktober 2024 mengatakan.
Selain itu, mobil listrik menggunakan sistem rem regeneratif yang dapat memperluas umur komponen rem. Namun, pemeliharaan baterai adalah fokus utama karena merupakan bahan paling mahal.
Pengguna disarankan untuk tidak membiarkan baterai menjadi terlalu rendah atau lebih -recharge, karena akan mempercepat kerusakan.
“Biaya yang konsisten dalam kisaran 20-50% akan membantu memperluas masa pakai baterai,” katanya.
Beberapa item harus dipertimbangkan sebelum membeli mobil listrik. Pertama, pastikan mobil listrik mobil yang dibeli dapat menutupi jarak matahari dengan muatan. Kehadiran pengisian dan pengisian infrastruktur juga harus dipertimbangkan.
Akhirnya, aspek keuangan juga merupakan faktor penting. Harga mobil listrik lebih mahal, terutama karena komponen baterai, membutuhkan pemikiran yang matang.
“Harga mobil listrik yang lebih tinggi harus dipertimbangkan saat memutuskan,” katanya.