JAKARTA, ditphat.net – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengklarifikasi pernyataan Wakil Menteri Keuangan III Angito Abimanu terkait penggunaan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai mobil dinas jajaran menteri hingga eselon I. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Informasi Kementerian Keuangan Danny Surjantoro mengatakan, pengumuman tersebut disampaikan pada Senin, 28 Oktober, dalam konferensi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-15 Universitas Gadja Mada Tahun 2024 dan Dies Natalis ke-15 Sekolah Vokasi Universitas Gadja Mada. . Lustrum III 2024. Semasa cerita.
Danny menilai klarifikasi tersebut penting disampaikan secara faktual agar masyarakat memahami konteks pernyataan Wamenkeu tersebut. Menurutnya, mobil dinas Maung hanya sekedar contoh, bukan kerangka desain.
Pengumuman ini bukan dalam rangka perencanaan, melainkan sebagai contoh pemanfaatan manufaktur lokal sebagai semangat memperkuat dan mendukung industri lokal, kata Danny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Angito sempat mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan memfasilitasi para menteri dan seluruh pejabat lapis pertama pada pemerintahan saat ini dengan menggunakan kendaraan Maung produksi PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas.
Minggu depan saya pakai mobil Maung, mobil Pindad, kata Anjito di Yogyakarta.
Menurutnya, Presiden Prabowo ingin menghilangkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas pada masa pemerintahannya.
Pak Prabowo mengatakan minggu depan Menteri tidak akan ada lagi impor barang untuk mobil eselon satu, ini hal yang tidak biasa, kata Anjito.
Anjito mengatakan, mobil Maung dirancang oleh Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Sigit Pudzi Santosa, Direktur PT Pindad, dengan menggunakan 70 persen komponen dalam negeri.
Nanti kalau mau lihat Maung, kemarin Profesor ITB Sigit, CEO Pindad, bilang dia menciptakan mobil Indonesia yang 70 persennya produk lokal, katanya.