ditphat.net – Di Indonesia, Suzuki banyak menawarkan sepeda motor, untuk versi mesin dua tak ada Satria 150 R sebagai produk legendarisnya, hingga modelnya berganti total menjadi mesin empat tak.
Selain itu, motor yang lahir sebagai pesaing Honda Supra adalah Suzuki Smash dan Shogun dengan mesin mulai dari versi kopling 110cc hingga 125cc atau lebih dikenal dengan Shogun SP.
Namun sayangnya, semua sepeda motor yang bermesin empat tak sudah tidak dijual lagi di Indonesia. PT Suzuki Indomobil Sales sebagai pabrikan hanya fokus bermain di segmen matic, telanjang, dan sport.
Saat ini harga motor Suzuki termurah di Indonesia yakni Nex II dijual Rp 19,940 juta. Meski brand asal Jepang tersebut tetap menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau di banyak negara.
Salah satunya di kategori sepeda motor, Suzuki rupanya masih menawarkan produk jenis tersebut untuk pasar Filipina, melalui Suzuki Smash versi baru dengan desain lebih sporty, sekilas mirip dengan Smash Titan 115 di pasarnya Indonesia.
Sedangkan di Indonesia, Smash yang pertama kali dijual pada tahun 2003 sudah dihentikan produksinya selama beberapa tahun. Dikenal sebagai sepeda motor serbaguna di kategori entry level sebagai pesaing Yamaha Vega dan Supra.
Memasuki tahun 2005, versi update hadir dengan tambahan nama Smash SR, dengan paduan vegl sebagai pengganti jari-jari, dan desain menjadi lebih sporty. Hingga generasi ketiga akhirnya muncul pada tahun 2010.
Model ini mirip dengan Smash Carb di Filipina, namun di Indonesia model ini memiliki Titan di belakang namanya.
Berdasarkan situs Suzuki Filipina, Smash Carb ditawarkan dalam dua varian, tipe bawah tidak menggunakan rem cakram di bagian depan dan velg masih jari-jari yang dijual seharga 63.400 ribu peso atau setara Rp 17,471 juta.
Sedangkan model teratas dibanderol 68.400 ribu peso atau Rp 18,845 juta, menggunakan velg berbentuk salib dan rem cakram depan. Meski demikian, fitur kedua moped tersebut tidak berbeda.
Sama-sama mengandalkan lampu kuning di depan, lalu mengerem lalu mengunci tanpa sistem penutup pengaman, berbeda dengan versi Indonesia saat itu.
Speedometer jarum manual menunjukkan kecepatan, volume bahan bakar dalam tangki, posisi gigi dan jarak tempuh. Mengingat bentuknya yang ramping, bagasi di belakang jok hanya berkapasitas 7,6 liter.
Mesinnya berjenis silinder tunggal SOHC 109,7 cc yang mampu menghasilkan tenaga 5,6 kW pada 7.000 rpm dan torsi 9 Nm pada 4.000 rpm. Mesinnya berpendingin udara masih menggunakan sistem karburator.