
JAKARTA, ditphat.net – Pengendara Kimberly Terkenal dan Edward Akbar secara resmi menyelesaikan Dipper Rumah Tangga mereka. Pada hari Jumat, 29 November 2024, Pengadilan Agama Jakarta Tengah mengeluarkan klaim perceraian yang dibuat oleh Kimberl.
“Bahwa perkawinan penggugat dan terdakwa telah bercerai,” kata salinan putusan itu.
Dalam vonis yang dibacakan oleh e-court, dewan hakim memutuskan bahwa perwalian kedua anak mereka, Rayden Starlight Akbar dan Aisyah Moonlight Akbar, jatuh ke tangan Kimberl.
“Dua (dua) anak -anak ini bernama Raiden dan Aissa kepada penggugat (Kim) dan memberikan terdakwa kepada putranya.” – Salinan putusan berlanjut.
Namun demikian, Edward masih memiliki hak untuk bertemu secara teratur dan berbicara dengan anak -anaknya.
Kimberli juga menciptakan banyak kondisi yang diperlukan. Jika Anda ingin bertemu anak -anak Anda, Edward Akbar bertemu dengan tujuan.
“Kondisinya berada di tempat yang telah kami identifikasi dan berikan,” kata Kimberli.
Selain itu, Edward Akbar juga harus sendirian dan tidak mengundang orang lain untuk bertemu anak -anak mereka. Tidak hanya itu, ia juga dilarang membawa anak -anak ke tempat -tempat umum.
“Kedua, dia harus sendirian agar tidak membawa orang lain, jadi dia tidak bisa mengembalikan anak -anaknya,” jelasnya.
“Jadi pertemuan itu harus ada di sana.
Sebagai bagian dari kewajiban ayahnya, Edward Akbar diharuskan memiliki gaya hidup RP bulanan. Biaya gaya hidup akan meningkat 10% per tahun, dengan meningkatnya kebutuhan anak -anak.
“Penghasilan anak diberikan kepada 6.000.000 r.
Perceraian Kimberl dan Edward adalah sedikit kejutan publik, mengingat bahwa kedua orang ini sering terlihat bagus di mata masyarakat. Di masa lalu, pada bulan Juli 2024, Kimberli menceraikan Pengadilan Agama Jakarta Tengah.
Gugatan itu disertai dengan kesimpulan polisi, yang diajukan oleh Kimberli Edward karena kemungkinan akan menghindari mobil.
Jawaban atas laporan itu, Edward telah membantah semua tuduhan dan Kimberl masih dilaporkan tentang tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (kekerasan dalam rumah tangga). Kedua belah pihak lebih sulit untuk merujuk dengan masalah rumah tangga mereka.