
JAKARTA, VIVA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) mengatakan setidaknya 1.35.401 perjudian pada Oktober dan peran aktif online dalam laporan komunitas.
Read More : Toyota Pastikan Mirai dan Crown Hybrid Melantai di Pameran GJAW 2024
Direktur Digital Space -spervision Kemenkigi, Alexander Sabar, mengatakan keterlibatan masyarakat adalah elemen penting dari fasilitasi peraturan, seperti pornografi dan perjudian online.
“Kami menghargai seluruh komunitas yang berkontribusi pada pemeliharaan ekosistem digital yang sehat. Dia membantu menangani situs web negatif Kemenomigi, Senin, 10 Maret 2025.
Dalam konten total yang diobati, 233.552 konten sebagian besar pornografi berasal dari situs web (219.578 kasus) dan tempat kedua X (Twitter) dengan 10.173 kasus.
Sementara itu, dari 1.118.849 konten perjudian online, situs dan alamat IP, sumber terpenting dengan 1.017.274 kasus, diikuti oleh 46.207 kasus.
“Angka -angka ini menunjukkan bahwa situs web dan platform untuk media sosial masih merupakan tantangan utama untuk mengendalikan konten negatif,” katanya.
Meskipun nilai konten yang diperlakukan sangat banyak, bentuk mendistribusikan konten negatif masih aktif. Menurut Alexander, pada awal Maret 2025 (8 hari pertama) lebih dari 58 ribu konten negatif diperlakukan.
“Tren ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan dan keterlibatan masyarakat lebih penting untuk membantu kita membuatnya lebih mudah untuk menyimpan konten berbahaya,” kata Alexander.
Read More : Laskar Ini Dibentuk untuk Mencetak ‘Manusia Super’
Sebagai serangkaian langkah, Kemenkigi dapat memperkuat sistem pemantauan
Komunitas ini juga diundang untuk terus memainkan peran aktif dalam melaporkan konten negatif melalui saluran resmi aduankonten.id. Setiap laporan memiliki dampak besar pada membuat lebih dari tempat yang lebih baik.
Kompetisi.ID adalah layanan untuk melaporkan konten internet negatif. Publik dapat melaporkan berbagai jenis konten negatif, seperti berita palsu, pornografi, bahasa kebencian, perjudian online dan lainnya melalui kompetisi.
Reporter harus menyertakan tautan atau tangkapan layar dari konten yang dilaporkan, serta alasan mengapa konten dianggap negatif. Laporan di masa depan dapat dibuktikan dan diikuti oleh tim Kemenkigi.